"Ukuran yang adil haruslah demikian, efa dan bat untuk takaran, dan log untuk ukuran berat; enam perlima dari satu bat adalah satu homer, enam perlima dari satu bat adalah satu homer."
Ikon Keadilan dan Ketepatan
Ayat Yehezkiel 45:11 mungkin sekilas terdengar teknis dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik deskripsi mengenai ukuran dan takaran, tersirat sebuah prinsip fundamental yang sangat penting: keadilan dan ketepatan. Dalam konteks visi kenabian Yehezkiel tentang Bait Allah yang baru dan tatanan umat Israel, ayat ini berbicara tentang standar pengukuran yang harus dijaga demi keharmonisan dan kebenaran. Di zaman modern, meskipun kita tidak lagi menggunakan satuan efa, bat, atau homer, nilai di balik ayat ini tetap relevan.
Ketika Tuhan menetapkan standar pengukuran, Dia tidak melakukannya secara sembarangan. Ketepatan dalam setiap ukuran menyiratkan sebuah ketegasan ilahi. Ini adalah gambaran bagaimana Tuhan memperhatikan detail terkecil sekalipun. Dalam dunia yang sering kali terasa ambigu dan tidak pasti, firman Tuhan menawarkan kepastian dan kebenaran yang teguh. Kehidupan yang dibangun di atas prinsip-prinsip ilahi akan selalu memiliki dasar yang kokoh, layaknya bangunan yang dibangun dengan pengukuran yang tepat.
Ukuran-ukuran yang disebutkan dalam Yehezkiel 45:11 berkaitan erat dengan praktik perdagangan dan distribusi. Ketepatan ukuran memastikan bahwa tidak ada pihak yang dirugikan, dan setiap transaksi dilakukan dengan jujur. Dalam skala yang lebih luas, ini mencerminkan keadilan yang Tuhan inginkan dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Keadilan bukan hanya sekadar konsep abstrak, tetapi harus termanifestasi dalam tindakan nyata, termasuk dalam cara kita berinteraksi dalam jual beli, dalam pembagian sumber daya, dan bahkan dalam cara kita menilai sesama.
Bagi orang percaya, memahami ayat ini mendorong kita untuk merefleksikan integritas pribadi. Apakah kita selalu berlaku adil dalam segala hal yang kita lakukan? Apakah kita menggunakan "ukuran" kita sendiri—baik itu waktu, talenta, harta, atau perkataan—dengan ketepatan dan kejujuran yang mencerminkan standar Tuhan? Kehidupan yang memuliakan Tuhan adalah kehidupan yang mencerminkan keadilan-Nya, mulai dari hal-hal kecil hingga hal-hal besar.
Lebih dari sekadar aturan praktis, standar pengukuran yang ditetapkan Tuhan seringkali memiliki makna simbolis yang mendalam. Dalam tradisi Ibrani, ketepatan ukurlah yang memastikan kesempurnaan dan kekudusan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah Tuhan yang tertib dan teratur. Kekacauan dan ketidakadilan bertentangan dengan sifat-Nya. Oleh karena itu, ketika kita berusaha hidup sesuai dengan firman-Nya, kita sebenarnya sedang menata hidup kita sesuai dengan ketertiban dan kebenaran ilahi itu sendiri.
Kehidupan yang berdasarkan pada ukuran ilahi akan selalu menghasilkan buah yang baik dan berkenan kepada-Nya. Ini adalah panggilan untuk hidup dengan standar yang lebih tinggi, standar yang berasal dari Sumber segala kebaikan. Yehezkiel 45:11, meskipun tampak kuno, menjadi pengingat abadi akan pentingnya keadilan, ketepatan, dan integritas dalam perjalanan iman kita. Marilah kita menjadikan firman Tuhan sebagai "penggaris" kita dalam menjalani setiap aspek kehidupan.