Kejadian 43:22

Dan kami berkata: "Tuan kami harus membeli makanan untuk kami; kami akan membawanya pulang. Kami tidak tahu bagaimana harus membeli makanan, karena kami akan membeli uang kami itu kembali di dalam karung-karung kami."

Kisah Permohonan Saudara-saudara Yusuf

Ayat ini berasal dari kitab Kejadian pasal 43, sebuah bagian penting dalam kisah Yusuf dan saudara-saudaranya. Setelah sekian lama berpisah dan salah satu saudara, Benyamin, belum pernah pergi ke Mesir, saudara-saudara yang tersisa kini menghadapi dilema. Persediaan makanan yang mereka bawa dari Mesir pertama kali sudah hampir habis, dan kelaparan kembali mengancam rumah tangga Yakub di Kanaan. Dalam kondisi putus asa, mereka harus kembali ke Mesir untuk membeli makanan lagi.

Namun, situasi kali ini sangat berbeda. Pada kunjungan pertama mereka, mereka tidak menyadari bahwa uang pembayaran mereka telah dikembalikan ke dalam karung-karung mereka oleh penguasa Mesir (yang sebenarnya adalah Yusuf). Penemuan kembali uang tersebut, seperti yang dicatat dalam ayat sebelumnya (Kejadian 43:21), menimbulkan kecemasan dan kebingungan yang besar. Mereka khawatir akan dianggap sebagai pencuri, dan ini menjadi hambatan psikologis yang signifikan.

Dalam konteks ayat Kejadian 43:22, para saudara menyampaikan permohonan mereka kepada penguasa Mesir. Mereka mengakui bahwa mereka datang kembali untuk membeli makanan, tetapi mereka juga mengungkapkan ketidakpastian mereka. Ungkapan "kami tidak tahu bagaimana harus membeli makanan" bisa diartikan dalam beberapa cara. Pertama, mungkin mereka merasa tidak yakin tentang prosedur pembelian di Mesir. Kedua, dan yang lebih mungkin, ini adalah cara halus untuk mengatakan bahwa mereka tidak tahu bagaimana cara terbaik untuk menyelesaikan masalah uang yang kembali ditemukan di karung mereka. Mereka takut penguasa Mesir akan menuduh mereka telah menipu atau mencuri karena uang itu seharusnya sudah dibayarkan.

Kalimat "karena kami akan membeli uang kami itu kembali di dalam karung-karung kami" menunjukkan kebingungan mereka. Mereka tidak mengerti mengapa uang itu ada di sana lagi. Ini adalah pengakuan jujur atas ketidakpahaman mereka dan ketakutan mereka akan konsekuensi negatif. Mereka berusaha untuk bersikap transparan dan menjelaskan situasi mereka sejelas mungkin, meskipun mereka sendiri tidak sepenuhnya memahaminya. Permohonan ini menunjukkan kerentanan dan keputusasaan mereka, serta harapan bahwa penguasa Mesir akan berbelas kasih dan mengizinkan mereka membeli bahan makanan.

Jalan Pulang

Simbolisasi perjalanan dan dilema yang dihadapi.

Kisah ini adalah gambaran kuat tentang bagaimana Tuhan seringkali bekerja dalam cara-cara yang misterius. Uang yang dikembalikan, yang pada awalnya dilihat sebagai masalah, sebenarnya adalah bagian dari rencana ilahi Yusuf untuk menguji saudara-saudaranya, memastikan Benyamin hadir, dan akhirnya mengungkapkan dirinya kepada mereka. Kejadian 43:22, meskipun terdengar sederhana, mengandung banyak makna tentang kepercayaan, keputusasaan, kejujuran, dan bagaimana manusia seringkali bergumul dengan situasi yang tampaknya tidak masuk akal, sementara di balik itu ada tujuan yang lebih besar. Percakapan ini menjadi langkah krusial menuju rekonsiliasi antara Yusuf dan saudara-saudaranya, yang akhirnya memulihkan hubungan keluarga yang telah lama terputus.