Kejadian 44:22 - Persembahan Sulung Yusuf

"Sekarang, ketika kami datang kepada hamba-Mu, ayah kami, kami tidak memberitahukan dia hal ini."

Ayat yang dibacakan ini berasal dari Kitab Kejadian pasal 44, ayat 22. Ini adalah bagian dari kisah dramatis mengenai Yusuf dan saudara-saudaranya yang kembali ke Mesir untuk kedua kalinya. Konteksnya adalah ketika Yusuf, yang telah menjadi penguasa di Mesir, menguji saudara-saudaranya untuk melihat apakah mereka telah berubah dan apakah mereka masih menyayangi adik bungsu mereka, Benyamin. Yusuf menuduh Benyamin mencuri piala emasnya, sebuah tuduhan yang sengaja diciptakannya untuk menciptakan situasi di mana saudara-saudaranya harus menghadapi konsekuensi yang berat.

Kata-kata ini diucapkan oleh Yehuda, salah satu dari saudara-saudaranya, kepada Yusuf (yang pada saat itu belum dikenali oleh mereka). Yehuda berusaha menjelaskan kepada Yusuf bahwa mereka tidak pernah bermaksud menipu atau menyembunyikan sesuatu dari ayah mereka, Yakub. Ketika mereka meninggalkan Kanaan, mereka tidak memberitahukan kepada Yakub bahwa mereka akan membawa Benyamin kembali ke Mesir. Hal ini karena Yakub sangat mengasihi Benyamin dan sangat takut kehilangan dia, terutama setelah sebelumnya kehilangan Yusuf. Membawa Benyamin ke Mesir adalah risiko besar dan sesuatu yang tidak ingin mereka tambahkan ke dalam kesedihan ayah mereka jika tidak terpaksa.

Perkataan Yehuda ini menyoroti rasa tanggung jawab dan kepedulian mereka terhadap ayah mereka. Mereka sangat menyadari betapa Benyamin berharga bagi Yakub, dan kesulitan serta kekhawatiran yang akan dialami Yakub jika Benyamin tidak kembali. Ini merupakan momen penting dalam kisah pemulihan hubungan antara Yusuf dan saudara-saudaranya. Melalui ujian ini, terlihat perkembangan karakter mereka, terutama Yehuda, yang sebelumnya berperan dalam menjual Yusuf, kini menjadi pembela Benyamin dan juru bicara yang gigih demi keselamatan adiknya dan agar tidak menambah penderitaan ayahnya.

Kisah ini bukan hanya tentang intrik dan ujian, tetapi juga tentang kasih persaudaraan yang teruji dan akhirnya dipulihkan. Kejadian 44:22 menunjukkan upaya saudara-saudara Yusuf untuk meyakinkan sang penguasa Mesir akan kejujuran dan kepatuhan mereka, sekaligus mengungkapkan kedalaman kasih mereka kepada ayah mereka. Ini adalah bukti bahwa di tengah situasi yang penuh tekanan dan ketakutan, prinsip-prinsip moral seperti kejujuran dan tanggung jawab tetap dipegang teguh. Pengalaman ini menjadi titik balik krusial yang akhirnya membuka jalan bagi pengungkapan identitas Yusuf dan rekonsiliasi seluruh keluarga Yakub.

Pelajari lebih lanjut tentang kisah ini di Alkitab.me.