"Dan Yusuf menetapkan ayahnya dan saudara-saudaranya, dan memberikan kepada mereka tanah di Mesir, di bagian terbaik negeri itu, di tanah Ramses, seperti yang diperintahkan Firaun."
Ayat Kejadian 47 11 menceritakan momen krusial dalam sejarah keluarga Yakub, sebuah puncak dari perjalanan panjang penuh liku. Setelah bertahun-tahun terpisah dan menderita kelaparan yang melanda tanah Kanaan, Yusuf, yang kini menjadi orang terpandang di Mesir, berhasil membawa seluruh keluarganya untuk menetap di negeri itu. Keputusan ini bukan hanya sebuah pemindahan geografis, tetapi juga sebuah rencana ilahi yang mempersiapkan generasi Israel untuk masa depan yang jauh lebih besar.
Penetapan di tanah Mesir, khususnya di tanah Ramses, adalah sebuah anugerah dan kebijaksanaan yang luar biasa. Ramses, yang kelak dikenal sebagai tanah Gosen, adalah wilayah yang subur dan cocok untuk peternakan. Ini adalah tempat yang ideal bagi keturunan Yakub, yang secara turun-temurun adalah gembala, untuk berkembang biak dan tumbuh menjadi bangsa yang kuat. Firaun, sebagai penguasa Mesir, memberikan tanah ini atas rekomendasi Yusuf. Ini menunjukkan betapa tingginya kepercayaan dan kekuasaan yang dimiliki Yusuf, serta bagaimana ia menggunakan posisinya untuk melindungi dan menyediakan kebutuhan keluarganya.
Frasa "bagian terbaik negeri itu" menggarisbawahi betapa berharganya pemberian ini. Di tengah kesulitan yang dihadapi penduduk asli Mesir akibat kelaparan yang parah, keluarga Israel justru diberikan lokasi yang paling subur dan menguntungkan. Ini adalah bukti nyata dari pemeliharaan Tuhan yang bekerja melalui situasi-situasi yang tampak sulit. Yusuf, dengan kecerdasannya, telah menyelamatkan Mesir dari kelaparan, dan sebagai balasannya, Mesir kini menjadi tempat perlindungan bagi umat pilihan Tuhan.
Kejadian 47:11 juga memberikan gambaran tentang organisasi dan penataan yang dilakukan oleh Yusuf. Ia tidak hanya memindahkan mereka, tetapi juga "menetapkan" mereka. Ini menyiratkan adanya pengaturan yang terstruktur, memastikan bahwa setiap keluarga memiliki tempat tinggal dan lahan yang memadai. Tindakan ini penting untuk menjaga keutuhan dan pertumbuhan komunitas Israel di lingkungan baru. Pengaturan ini juga menjadi dasar bagi pembentukan suku-suku Israel di kemudian hari.
Penting untuk merenungkan bagaimana peristiwa ini merupakan bagian dari janji Tuhan kepada Abraham. Tuhan telah berjanji bahwa keturunan Abraham akan menjadi bangsa yang besar dan akan mengalami masa pembuangan di negeri asing sebelum menerima tanah perjanjian. Keberadaan mereka di Mesir selama ratusan tahun, sebagaimana dicatat dalam Kitab Kejadian, adalah awal dari periode panjang yang akan membentuk identitas nasional dan spiritual bangsa Israel.
Dengan menetap di tanah Ramses, keluarga Yakub mulai membangun komunitas yang mandiri di Mesir. Mereka diberikan kesempatan untuk bertumbuh, berkembang, dan memelihara iman mereka dalam suasana yang relatif aman dan makmur. Ayat Kejadian 47 11 menjadi pengingat akan kedaulatan Tuhan yang menggerakkan sejarah, menggunakan berbagai cara, termasuk pengalaman pahit dan keberuntungan, untuk menggenapi rencana-Nya. Tanah Mesir, yang awalnya adalah tempat perlindungan, kelak juga akan menjadi latar belakang bagi pengalaman perbudakan dan akhirnya kelepasan melalui Keluaran, sebuah kisah fundamental dalam warisan Israel.