"Mereka membawa ternak mereka kepada Yusuf, lalu ia memberi mereka makanan: kepada yang berdiam di Gosen, kepada yang berkeluarga, kepada yang muda dan yang tua. Dan mereka juga membawa kuda-kuda mereka, dan Yusuf memberi mereka lembah-lembah dan peternakan kuda dan keledai, dan ia memberi mereka makanan sepanjang tahun itu."
Ayat Kejadian 47:17 menggambarkan puncak dari serangkaian peristiwa dramatis yang melibatkan keluarga Yakub dan Yusuf di tanah Mesir. Setelah bertahun-tahun terpisah akibat pengkhianatan saudara-saudaranya, Yusuf akhirnya mengungkapkan jati dirinya kepada mereka dan membawa seluruh keluarganya untuk tinggal di Mesir, tepatnya di wilayah Gosen. Periode kelaparan yang melanda Kanaan memaksa Yakub dan keturunannya mencari sumber kehidupan di negeri yang makmur ini, yang saat itu diperintah oleh Firaun di bawah pengelolaan Yusuf yang cerdik.
Dalam ayat ini, kita melihat bagaimana Yusuf, yang kini memegang posisi tinggi sebagai orang nomor dua di Mesir, dengan penuh kebijaksanaan dan kemurahan hati mengelola sumber daya negara untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan para gembala yang menyertainya. Kebutuhan yang dimaksud tidak hanya terbatas pada makanan, tetapi juga mencakup penyediaan bagi hewan ternak mereka, termasuk kuda dan keledai. Tindakan Yusuf ini sangat krusial, mengingat pentingnya ternak bagi kehidupan masyarakat agraris pada masa itu. Hewan ternak adalah sumber protein, transportasi, tenaga kerja, dan bahkan kekayaan.
Deskripsi "membawa ternak mereka kepada Yusuf" menunjukkan kepercayaan penuh yang diberikan oleh keluarga Yakub kepada Yusuf. Mereka tahu bahwa di bawah kepemimpinannya, mereka akan aman dan tercukupi. Yusuf tidak hanya memberikan "makanan," tetapi juga mengalokasikan "lembah-lembah dan peternakan kuda dan keledai." Ini adalah pemberian yang signifikan, yang menunjukkan perhatian Yusuf terhadap detail kesejahteraan seluruh keluarga dan aset mereka. Pemberian ini bukan sekadar pemberian sementara, melainkan direncanakan untuk kelangsungan hidup mereka sepanjang tahun.
Lebih dari sekadar penyediaan kebutuhan fisik, ayat ini juga menyoroti peran sentral Yusuf dalam menopang kehidupan keluarganya di tanah asing. Di tengah krisis kelaparan yang meluas, Mesir di bawah Firaun dan Yusuf menjadi tempat perlindungan. Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya persiapan, pengelolaan sumber daya yang bijak, dan bagaimana karakter seseorang—dalam hal ini, kejujuran dan kecerdasan Yusuf—dapat membawa berkat tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya, bahkan seluruh bangsa.
Kekayaan yang diilustrasikan di Kejadian 47:17 bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang keberlangsungan hidup, rasa aman, dan pemeliharaan komunitas. Di tengah kesulitan, keluarga Yakub menemukan kemakmuran dan stabilitas di Mesir berkat manajemen Yusuf. Ini menjadi bukti bagaimana pengelolaan yang baik dapat mengubah situasi krisis menjadi kesempatan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup, sebuah pelajaran yang tetap relevan hingga kini dalam berbagai aspek kehidupan.