Kejadian 48 20: Berkat Yakub untuk Efraim dan Manasye

"Demikianlah ia memberkati mereka pada hari itu, katanya: 'Dengan namanya Israel, orang akan mengucapkan berkat, katanya: Allah kiranya menjadikan engkau seperti Efraim dan Manasye.' Lalu ia mendahulukan Efraim dari pada Manasye."
Y

Ilustrasi simbolis berkat

Kisah yang tercatat dalam Kitab Kejadian pasal 48 ayat 20 ini merupakan momen penting dalam sejarah bangsa Israel. Ayub, yang berganti nama menjadi Israel, sedang menghadapi akhir hayatnya. Di hadapan cucu-cucunya, Efraim dan Manasye, anak-anak dari Yusuf, ia memberikan berkat yang istimewa. Berkat ini bukan sekadar ucapan biasa, melainkan peneguhan ilahi atas masa depan keturunan Yusuf, yang kelak akan menjadi dua suku penting dalam bangsa Israel.

Dalam tradisi kuno, memberikan berkat, terutama oleh seorang kepala keluarga yang sekarat, memiliki bobot yang sangat besar. Berkat tersebut dianggap sebagai pewaris spiritual dan material, serta menentukan status dan nasib penerimanya di masa depan. Yakub, dengan mata yang mulai kabur karena usia, secara sengaja menempatkan tangan kanannya di atas kepala Efraim, anak yang lebih muda, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye, anak sulung. Tindakan ini melanggar kebiasaan yang umum, di mana tangan kanan biasanya diberikan kepada anak sulung.

Yusuf, ayah dari Efraim dan Manasye, tentu saja terkejut dan berusaha mengoreksi ayahnya. Namun, Yakub dengan tegas menyatakan bahwa ia mengetahui apa yang dilakukannya. Ia mengakui bahwa Manasye juga akan menjadi besar dan menjadi satu bangsa, tetapi ia secara khusus memilih Efraim untuk mendapatkan keutamaan. Ini menunjukkan bahwa berkat ilahi tidak selalu mengikuti urutan kelahiran atau kebiasaan manusia, melainkan sesuai dengan kehendak Allah yang sering kali mengangkat yang terkemudian menjadi yang terdepan.

Pentingnya ayat ini terletak pada penegasan identitas Efraim dan Manasye sebagai anak-anak angkat Yakub. Dengan memberikan berkat mereka secara pribadi, Yakub menetapkan bahwa garis keturunan Yusuf, melalui Efraim dan Manasye, akan diperhitungkan sebagai dua dari dua belas suku Israel. Hal ini memberikan status yang setara bagi keturunan Yusuf dengan anak-anak Yakub yang lain, seperti Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, dan seterusnya. Ini adalah pengakuan atas peran penting Yusuf dalam menyelamatkan keluarganya dari kelaparan dan membawa mereka ke Mesir.

Ungkapan "Allah kiranya menjadikan engkau seperti Efraim dan Manasye" menjadi sebuah formula berkat yang diadopsi oleh bangsa Israel. Ini adalah doa agar keturunan mereka diberkati dengan keberlimpahan, kesuksesan, dan pertumbuhan yang signifikan, sebagaimana Yakub memprediksi masa depan kedua cucunya. Pemilihan Efraim di atas Manasye, meskipun anak sulung, menjadi pelajaran bahwa anugerah dan rencana Allah sering kali melampaui logika dan tatanan manusia. Kisah ini mengajarkan tentang kebebasan Allah dalam memberikan berkat-Nya dan bagaimana Ia bisa menggunakan siapa pun, bahkan yang terkecil atau yang "terlambat," untuk mencapai tujuan-Nya yang mulia.

Lebih jauh lagi, ayat ini menyoroti iman Yakub. Di tengah keterbatasannya, ia tetap memiliki penglihatan rohani yang jelas untuk melihat masa depan dan memberikan berkat yang sesuai dengan rencana Allah. Ia tidak hanya memberkati kedua cucunya secara fisik, tetapi juga memberkati mereka dengan harapan spiritual yang mendalam, mengaitkan berkat mereka dengan nama Israel, yang berarti "Allah berjuang." Ini adalah pengingat bahwa berkat sejati datang dari Allah, dan Ia adalah sumber kekuatan dan perlindungan bagi umat-Nya.