Keluaran 12

"Paskah TUHAN ialah hari perayaan. Pada hari itu kamu harus mengawali bulan yang pertama dari tahun itu."

Keluaran 12 15: Makna dan Implikasi Mendalam

Ayat Keluaran 12:15, yang berbunyi "Paskah TUHAN ialah hari perayaan. Pada hari itu kamu harus mengawali bulan yang pertama dari tahun itu," merupakan salah satu fondasi penting dalam tradisi keagamaan Yahudi dan memiliki makna yang melampaui sekadar sebuah peringatan historis. Ayat ini tidak hanya menetapkan Paskah sebagai perayaan, tetapi juga menyoroti aspek permulaan dan siklus waktu yang baru, mengaitkannya erat dengan peristiwa pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.

Ikon Paskah dengan simbol domba dan api

Perintah untuk "mengawali bulan yang pertama dari tahun itu" menunjukkan bahwa Paskah bukan hanya momen untuk mengenang masa lalu, tetapi juga untuk merayakan permulaan yang baru. Dalam kalender Ibrani, bulan pertama yang dimaksud adalah bulan Nisan (atau Abib), yang menjadi titik acuan baru untuk perhitungan waktu. Ini melambangkan pembebasan dari perbudakan yang lama dan masuk ke dalam tanah perjanjian, sebuah era baru di bawah bimbingan Tuhan. Siklus tahunan yang dimulai dengan Paskah menegaskan bahwa pembebasan ini bukanlah peristiwa sekali jadi, melainkan sebuah proses berkelanjutan yang harus dirayakan dan diingat setiap tahun.

Makna "hari perayaan" sendiri sangatlah kaya. Paskah dirayakan dengan ritual khusus yang melibatkan makan domba Paskah, roti tidak beragi, dan ramuan pahit. Setiap elemen memiliki simbolisme mendalam terkait pengalaman bangsa Israel di Mesir. Domba Paskah melambangkan pengorbanan yang menyelamatkan nyawa anak sulung Israel dari malaikat maut. Roti tidak beragi (matzah) mengingatkan pada kesegeraan mereka meninggalkan Mesir, sehingga tidak sempat menunggu adonan beragi mengembang. Ramuan pahit melambangkan kepahitan perbudakan. Merayakan Paskah berarti menghidupkan kembali ingatan kolektif ini, menginternalisasi pelajaran dari sejarah, dan memperkuat identitas sebagai umat pilihan Tuhan.

Keluaran 12:15 juga menggarisbawahi sifat ilahi dari perayaan ini, "Paskah TUHAN." Ini bukan sekadar perayaan manusiawi, melainkan sebuah ketetapan ilahi yang memiliki makna teologis yang mendalam. Paskah adalah pengingat akan perjanjian Tuhan dengan umat-Nya, janji pembebasan dan pendamaian. Dalam perspektif Kristen, Paskah memiliki makna tambahan yang luar biasa dengan pengorbanan Yesus Kristus, Sang Anak Domba Allah, yang kematian dan kebangkitan-Nya menjadi Paskah baru bagi umat manusia, membebaskan dari perbudakan dosa dan memberikan kehidupan kekal.

Dengan demikian, Keluaran 12:15 bukan sekadar sebuah instruksi ritual, melainkan sebuah dekrit yang memuat makna permulaan, perayaan, pembebasan, dan pengingat akan kesetiaan Tuhan. Ia membentuk dasar bagi identitas bangsa Israel dan menjadi fondasi teologis yang terus relevan hingga kini, mengajarkan pentingnya mengenang masa lalu untuk memahami masa kini dan merayakan masa depan yang penuh harapan.