Keluaran 12:27 - Mukjizat Paskah dan Maknanya

"maka kamu akan berkata: 'Itulah korban Paskah untuk menghormati TUHAN, yang telah melangkahi rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menghukum orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita.'"

Simbol Paskah dan Keluaran Keluaran 12:27

Ayat ini dari Kitab Keluaran merupakan inti dari perayaan Paskah dalam tradisi Yahudi. Ia mengingatkan kembali peristiwa penting di mana Allah memberikan perintah kepada bangsa Israel untuk memperingati pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir. Perintah tersebut melibatkan penyembelihan anak domba, mengoleskan darahnya di tiang pintu dan ambang atas rumah, serta memakan dagingnya dalam sebuah perjamuan yang tergesa-gesa. Tujuannya adalah agar ketika malaikat maut lewat di tanah Mesir, ia akan melihat darah tersebut dan "melangkahi" rumah-rumah orang Israel, sehingga anak sulung mereka selamat.

Makna Simbolis Paskah

Peristiwa Paskah, sebagaimana digambarkan dalam keluaran 12 27, bukan sekadar sebuah perayaan sejarah, melainkan juga sarat dengan makna simbolis yang mendalam. Darah anak domba yang dioleskan di pintu rumah menjadi tanda pelindung. Tanda ini membedakan orang Israel dari orang Mesir, menunjukkan bahwa mereka berada di bawah perlindungan ilahi. Ini adalah gambaran awal dari sebuah penebusan, di mana pengorbanan (dalam hal ini, anak domba) membawa keselamatan.

Kata "melangkahi" dalam ayat ini adalah kunci. Allah tidak hanya menghukum bangsa Mesir, tetapi juga secara aktif melindungi umat-Nya. Tindakan melangkahi menunjukkan adanya pengawasan dan intervensi langsung dari Tuhan. Bangsa Israel diperintahkan untuk tidak hanya menerima keselamatan ini, tetapi juga untuk mengingatnya secara turun-temurun. Ini menegaskan pentingnya memelihara ingatan akan karya penyelamatan Tuhan dalam sejarah umat-Nya. Perayaan Paskah menjadi cara agar kisah ini tidak terlupakan oleh generasi-generasi mendatang.

Hubungan dengan Paskah Kristen

Dalam teologi Kristen, peristiwa Paskah dalam Kitab Keluaran dipandang sebagai bayangan atau prekursor dari pengorbanan Yesus Kristus. Yesus sering disebut sebagai "Anak Domba Allah" yang mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa umat manusia. Sama seperti darah anak domba yang melindungi rumah-rumah Israel dari malaikat maut, darah Kristus dipercaya melindungi orang percaya dari hukuman dosa dan maut kekal.

Perjamuan Paskah yang dilakukan oleh Yesus bersama murid-murid-Nya sesaat sebelum penyaliban-Nya menjadi dasar bagi sakramen Perjamuan Kudus atau Ekaristi. Melalui sakramen ini, umat Kristen memperingati kematian dan kebangkitan Kristus, memperkuat iman mereka akan penebusan dan kehidupan baru yang diperoleh melalui pengorbanan-Nya. Ayat keluaran 12 27 mengingatkan kita bahwa tema penebusan dan perlindungan ilahi telah menjadi inti dari rencana keselamatan Allah sejak zaman Perjanjian Lama.

Pelajaran dari Keluaran 12:27

Kisah Paskah mengajarkan kita beberapa pelajaran penting. Pertama, pentingnya ketaatan kepada perintah Allah. Bangsa Israel harus melakukan persis seperti yang diperintahkan Tuhan agar selamat. Kedua, kekuatan pengorbanan dan iman. Pengorbanan anak domba dan keyakinan Israel pada janji Allah adalah syarat utama keselamatan mereka. Ketiga, perayaan dan peringatan. Paskah adalah perintah untuk merayakan dan mengingat karya besar Allah agar tidak dilupakan.

Lebih jauh lagi, ayat ini mendorong kita untuk senantiasa bersyukur atas pembebasan yang telah diberikan Tuhan, baik secara fisik maupun spiritual. Sama seperti orang Israel yang diperintahkan untuk menjelaskan makna Paskah kepada anak-anak mereka, kita pun dipanggil untuk membagikan kabar baik tentang kasih dan keselamatan Allah kepada dunia. Perayaan Paskah, dalam segala bentuknya, adalah momen untuk merenungkan kedalaman kasih dan kuasa Tuhan yang terus bekerja dalam kehidupan kita dan sejarah manusia.