"Bangsa Israel melakukan sesuai dengan perintah Musa; mereka meminta dari orang Mesir barang-barang perak, emas dan pakaian."
Ayat ini berasal dari Kitab Keluaran, sebuah narasi penting dalam Perjanjian Lama yang menceritakan tentang pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Peristiwa ini merupakan puncak dari serangkaian sepuluh tulah yang ditimpakan Tuhan kepada Mesir sebagai hukuman atas keengganan Firaun untuk membiarkan bangsa Israel pergi. Tulah terakhir, yaitu kematian semua anak sulung Mesir, akhirnya membuat Firaun tunduk dan mengizinkan mereka untuk meninggalkan negeri itu.
Namun, pembebasan ini tidak terjadi begitu saja. Tuhan telah memerintahkan bangsa Israel untuk mempersiapkan diri. Dalam Keluaran 3:21-22, Tuhan berfirman, "Aku akan membuat orang Mesir bersikap ramah terhadap bangsa ini, sehingga ketika kamu pergi, kamu tidak akan pergi dengan tangan hampa. Setiap perempuan akan meminta dari tetangganya, dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, perhiasan emas dan perak, dan pakaian; dan kamu akan mendatangkan ini kepada anak-anakmu lelaki dan perempuanmu. Demikianlah kamu akan menjarah orang Mesir." Perintah inilah yang dilaksanakan oleh bangsa Israel sebagaimana tercatat dalam ayat yang sedang kita bahas, yaitu keluaran 12 35.
Peristiwa meminta barang berharga dari orang Mesir ini memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar penjarahan materi. Ada beberapa perspektif untuk memahaminya:
Kisah keluaran 12 35 mengajarkan kita bahwa Tuhan adalah Tuhan yang tidak hanya membebaskan, tetapi juga memulihkan dan memperlengkapi umat-Nya. Ketika kita melewati masa-masa sulit atau keluar dari situasi yang menindas, Tuhan dapat menyediakan sumber daya yang kita butuhkan untuk melanjutkan perjalanan. Pelajaran ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas anugerah-Nya, menggunakan berkat-Nya dengan bijak untuk kemuliaan-Nya, dan percaya bahwa Ia selalu menyediakan jalan keluar dan pemulihan.
Peristiwa ini adalah pengingat kuat akan kuasa Tuhan dalam membebaskan umat-Nya dari belenggu, baik itu perbudakan fisik, keterikatan dosa, maupun situasi sulit lainnya. Dan seperti bangsa Israel yang menjarah Mesir, kita pun dapat yakin bahwa Tuhan akan menyediakan apa yang kita butuhkan untuk melayani dan mengikuti-Nya.