"Pada hari ini kamu keluar, pada bulan Abib."
Keluaran 13:4 adalah ayat yang singkat namun penuh makna, merangkum momen krusial dalam sejarah keselamatan bangsa Israel: permulaan keluarnya mereka dari tanah Mesir. Ayat ini tidak hanya sekadar penanda waktu, tetapi juga pengingat akan janji dan kuasa ilahi yang menggerakkan peristiwa monumental tersebut. "Pada hari ini kamu keluar, pada bulan Abib" mengingatkan kita bahwa momen kebebasan ini telah dinubuatkan dan direncanakan oleh Tuhan. Bulan Abib, yang kemudian dikenal sebagai bulan Nisan, adalah bulan yang penuh dengan simbolisme pembaharuan dan awal baru dalam kalender keagamaan Israel.
Peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir, yang sering disebut sebagai Paskah, merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam Alkitab. Setelah 400 tahun diperbudak di tanah Mesir, Tuhan mendengar rintihan umat-Nya dan menetapkan sebuah rencana pembebasan yang ajaib. Serangkaian sepuluh tulah yang dahsyat menimpa Mesir, yang puncaknya adalah kematian semua anak sulung Mesir, sementara umat Israel dilindungi oleh darah anak domba Paskah. Momen inilah yang menandai "hari keluarnya" mereka.
Pemilihan bulan Abib sebagai waktu keluarnya bangsa Israel bukanlah suatu kebetulan. Dalam tradisi Yahudi, bulan ini dianggap sebagai awal musim semi, waktu pertumbuhan dan kehidupan baru. Tuhan ingin menandai awal baru bagi umat pilihan-Nya dengan cara yang sama, yaitu sebuah kelahiran kembali dari perbudakan menuju kebebasan. Oleh karena itu, Tuhan menetapkan bulan ini sebagai permulaan bulan-bulan bagi bangsa Israel (Keluaran 12:2). Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak hanya membebaskan mereka secara fisik, tetapi juga menetapkan identitas baru bagi mereka sebagai umat yang dikuduskan.
Lebih jauh lagi, Keluaran 13:4 juga berkaitan erat dengan perintah Tuhan mengenai Paskah. Tuhan memerintahkan umat-Nya untuk merayakan Paskah sebagai peringatan abadi tentang bagaimana Dia membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Perayaan ini harus dilakukan setiap tahun, agar generasi mendatang dapat belajar tentang perbuatan besar Tuhan dan mengenang kelepasan yang Dia berikan. Ayat ini menjadi dasar untuk perayaan Paskah yang masih dirayakan hingga kini, menjadi pengingat akan kesetiaan Tuhan dan kemerdekaan yang Dia anugerahkan.
Meskipun keluarnya dari Mesir adalah momen sukacita dan kelegaan, perjalanan bangsa Israel di padang gurun tidaklah mudah. Mereka menghadapi tantangan berupa kelaparan, kehausan, dan ketakutan akan dikejar oleh tentara Mesir. Namun, di tengah segala kesulitan, Tuhan selalu menyertai mereka. Dia memberikan makanan berupa manna dari surga, air dari batu karang, dan pimpinan melalui tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari. Perjalanan ini adalah ujian iman yang menguatkan hubungan mereka dengan Tuhan dan mempersiapkan mereka untuk memasuki tanah perjanjian.
Kisah keluarnya bangsa Israel, yang diawali dengan firman dalam Keluaran 13:4, adalah sebuah narasi yang kaya akan pelajaran. Ini mengajarkan kita tentang kuasa penebusan Tuhan, pentingnya mengingat perbuatan-Nya, dan bagaimana Dia memimpin umat-Nya melalui berbagai tantangan menuju kebebasan dan pemenuhan janji-Nya. Setiap kali kita merayakan atau merenungkan peristiwa ini, kita diingatkan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang membebaskan, yang selalu setia kepada janji-Nya, dan yang senantiasa memimpin umat-Nya menuju tujuan-Nya yang mulia. Kemerdekaan yang mereka nikmati adalah bukti nyata dari campur tangan ilahi yang luar biasa.
Pelajari lebih lanjut tentang kisah Keluaran dan makna Paskah dalam Keluaran 13.