Lalu ia mengeras hatinya terhadap Firaun raja Mesir, sehingga ia mengejar orang Israel, sedang mereka berjalan keluar dengan tangan terbuka.
Ayat Keluaran 14:6 merupakan titik krusial dalam kisah pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Setelah Firaun akhirnya mengizinkan bangsa Israel pergi, hatinya justru dikeraskan lagi. Ini bukan berarti Tuhan yang membuat Firaun berbuat jahat, melainkan Allah mengizinkan Firaun memilih jalannya sendiri, yang pada akhirnya justru menunjukkan kuasa dan kemuliaan-Nya dengan lebih dahsyat. Firaun yang mengejar bangsa Israel dengan kereta perangnya yang gagah, tanpa menyadari bahwa ia sedang mengarungi jalan menuju kehancurannya sendiri.
Penekanan pada frasa "sedang mereka berjalan keluar dengan tangan terbuka" menggambarkan kemerdekaan dan kebebasan yang tiba-tiba dirasakan oleh bangsa Israel. Mereka tidak lagi di bawah ancaman Firaun, meskipun bahaya masih mengintai di depan mata mereka berupa Laut Merah yang luas dan tentara Firaun yang mengejar dari belakang. Namun, pada momen ini, kebebasan itu terasa nyata, meskipun dalam kondisi yang genting.
Kisah penyeberangan Laut Merah adalah salah satu mukjizat paling spektakuler dalam sejarah keselamatan. Ketika bangsa Israel tiba di tepi Laut Merah dan melihat tentara Firaun semakin mendekat, kepanikan melanda. Mereka berseru kepada Tuhan dan mengeluh kepada Musa, menganggap bahwa mereka lebih baik tetap menjadi budak di Mesir daripada mati di padang gurun.
Namun, Musa, dengan iman yang teguh, diperintahkan oleh Tuhan untuk mengangkat tongkatnya dan mengulurkan tangannya ke atas laut. Maka, terjadilah pemisahan laut yang ajaib. Angin timur yang kuat bertiup semalam-malaman, mengeringkan dasar laut sehingga bangsa Israel dapat menyeberang di tanah yang kering, diapit oleh dinding-dinding air di sebelah kanan dan kiri mereka. Ini adalah bukti nyata dari campur tangan ilahi yang luar biasa, yang tidak hanya menyelamatkan umat-Nya dari ancaman fisik tetapi juga mengukuhkan iman mereka kepada Allah yang Mahakuasa.
Ayat ini mengajarkan kita tentang kedaulatan Allah dan bagaimana Dia dapat menggunakan bahkan kejahatan hati manusia untuk mencapai tujuan-Nya yang mulia. Ketika kita dihadapkan pada situasi yang tampaknya mustahil, seperti Laut Merah yang membentang di depan dan musuh yang mengejar dari belakang, ingatlah bahwa Allah berkuasa untuk membuka jalan. Penyeberangan Laut Merah bukan hanya kemenangan bagi bangsa Israel, tetapi juga demonstrasi kekuatan Allah yang menggetarkan musuh-musuh-Nya dan menguatkan umat-Nya.
"Keluaran 14:6" mengingatkan kita bahwa di tengah kesulitan, iman kepada Allah adalah kunci untuk melihat dan mengalami tindakan-Nya yang ajaib. Kemudahan berjalan di tanah yang kering, yang disediakan Allah, melambangkan penyediaan-Nya yang tak terbatas bagi mereka yang bersandar pada-Nya, bahkan ketika jalan tampak terhalang. Ini adalah kisah harapan, keberanian, dan kesetiaan ilahi yang terus bergema hingga kini.