"Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah, karena justru saat mereka bertindak dari pada-Nya timbullah murka-Nya terhadap mereka."
Ayat dari Keluaran 18:11 memberikan sebuah kesaksian yang kuat tentang sifat keagungan Tuhan. Dalam konteksnya, ayat ini diucapkan oleh Yitro, mertua Musa, setelah menyaksikan bagaimana Tuhan telah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dan menuntun mereka melewati berbagai tantangan. Pengakuan Yitro ini bukanlah sekadar pengakuan umum, melainkan sebuah pemahaman yang mendalam dan transformatif mengenai siapa Tuhan itu.
Kata kunci dalam ayat ini adalah "Sekarang aku tahu". Ungkapan ini menyiratkan sebuah perubahan dari ketidaktahuan atau keraguan menjadi keyakinan yang kokoh. Yitro, yang mungkin sebelumnya hanya mengenal dewa-dewa bangsa Kanaan atau percaya pada kekuatan manusia, kini dihadapkan pada bukti nyata akan kebesaran Tuhan. Pengalaman langsung melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui Musa, mengalahkan musuh, dan menyediakan kebutuhan umat-Nya, telah membuka matanya. Dia menyadari bahwa Tuhan Israel bukan hanya sekadar salah satu dewa, melainkan Dia yang Maha Kuasa, lebih besar dari segala dewa yang dikenal oleh bangsa-bangsa lain.
Pernyataan "karena justru saat mereka bertindak dari pada-Nya timbullah murka-Nya terhadap mereka" menunjukkan bahwa kekuatan dan otoritas Tuhan bekerja secara aktif, bahkan ketika manusia atau kekuatan lain mencoba melawan atau bertindak di luar kehendak-Nya. Ini bukan berarti Tuhan menciptakan kejahatan, tetapi bahwa kedaulatan-Nya mencakup segala sesuatu, dan kemarahan-Nya adalah respons yang adil terhadap dosa dan penentangan terhadap kebenaran-Nya. Kemenangan Israel atas bangsa-bangsa yang jahat, yang seringkali disertai dengan murka ilahi terhadap mereka yang menentang, adalah bukti dari keadilan dan kekuasaan Tuhan yang tak tertandingi.
Meskipun ayat ini berasal dari konteks sejarah kuno, pesannya tetap relevan. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada berbagai kekuatan dan ideologi yang tampak besar atau dominan. Kadang-kadang, kita mungkin merasa kewalahan atau bahkan kehilangan harapan ketika menghadapi kesulitan. Ayat Keluaran 18:11 mengingatkan kita bahwa ada satu kekuatan yang jauh lebih besar dari segalanya: kekuatan Tuhan.
Pengakuan Yitro adalah undangan bagi kita untuk terus belajar dan bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Ini adalah proses yang berkelanjutan, di mana kita melihat bagaimana Tuhan bekerja dalam kehidupan kita, dalam sejarah, dan di seluruh alam semesta. Ketika kita melihat tanda-tanda kebaikan, keadilan, dan kekuatan-Nya yang bekerja, kita diundang untuk juga berkata, "Sekarang aku tahu." Pengetahuan ini seharusnya bukan hanya bersifat intelektual, tetapi juga mendalam di hati, menginspirasi iman, keberanian, dan kerendahan hati.
Kepercayaan bahwa Tuhan lebih besar dari segala masalah, segala kesulitan, dan segala kekuatan yang menentang, dapat memberikan perspektif baru. Ini membebaskan kita dari ketakutan yang melumpuhkan dan memberikan kita kekuatan untuk menghadapi tantangan dengan keyakinan bahwa pada akhirnya, kehendak dan kekuasaan-Nya yang akan menang. Ayat Keluaran 18:11, dengan segala kekuatannya, mendorong kita untuk senantiasa menempatkan iman kita pada Tuhan yang maha besar, sumber dari segala kemenangan dan berkat.
Dengan memahami kebenaran ini, kita dapat hidup dengan lebih tenang dan berani, mengetahui bahwa di balik setiap peristiwa, ada otoritas ilahi yang mengendalikan segalanya demi kebaikan umat-Nya. Ini adalah pengingat akan kuasa yang tak terbatas dan hikmat yang sempurna dari Sang Pencipta.