Keluaran

23:11 - Kehidupan dalam Berkat dan Keadilan

Damai & Berkah
"Pada tahun ketujuh kau harus membebaskan semua hutangmu. Inilah ketetapan pembebasan itu: setiap penagih hutang harus membebaskan apa yang telah dipinjamkannya kepada sesamanya; janganlah ia menekan sesamanya atau saudaranya, karena tahun pembebasan itu adalah untuk TUHAN." (Ulangan 15:1-2, terjemahan bebas dari konteks yang serupa)

Firman Tuhan dalam Keluaran 23:11 (meskipun kutipan di atas lebih mendekati Ulangan 15, mari kita fokus pada semangat keadilan dan pemeliharaan yang juga terkandung dalam Keluaran) mengingatkan kita akan pentingnya siklus pemeliharaan, keadilan, dan istirahat yang telah ditetapkan untuk umat-Nya. Dalam konteks sejarah, ayat-ayat ini berbicara tentang tanah perjanjian yang harus dibiarkan beristirahat setiap tujuh tahun. Ini bukan sekadar perintah agraris, tetapi sebuah pengingat akan kedaulatan Tuhan atas segala sesuatu, termasuk hasil panen dan siklus alam.

Semangat dari Keluaran 23:11 dan pasal-pasal terkait adalah tentang menciptakan masyarakat yang adil dan penuh kasih. Tuhan tidak hanya peduli pada ritual keagamaan, tetapi juga pada bagaimana umat-Nya memperlakukan satu sama lain, terutama mereka yang lemah dan membutuhkan. Perintah untuk mengistirahatkan tanah menunjukkan prinsip keadilan distributif dan pengakuan bahwa sumber daya alam adalah anugerah yang harus dikelola dengan bijaksana, bukan dieksploitasi tanpa batas. Tanah yang beristirahat memiliki kesempatan untuk memulihkan kesuburannya, yang pada gilirannya akan memastikan kelangsungan hidup masyarakat dalam jangka panjang.

Prinsip keadilan yang diajarkan dalam Keluaran 23:11, yang mencakup pembebasan hutang dan pemeliharaan tanah, menggemakan gagasan tentang belas kasihan dan pengampunan. Dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa diterjemahkan menjadi kesediaan untuk meringankan beban sesama, memberikan kesempatan kedua, dan berhati-hati agar tidak menindas atau mengeksploitasi orang lain. Menghormati siklus istirahat, baik itu bagi tanah, bagi diri sendiri, atau bagi orang lain, adalah bagian dari menjalani kehidupan yang selaras dengan kehendak Tuhan.

Lebih dari itu, Keluaran 23:11 mengajarkan kita tentang kepercayaan. Dengan mengistirahatkan tanah, umat Israel ditantang untuk percaya bahwa Tuhan akan menyediakan cukup makanan pada tahun-tahun lainnya, bahkan pada tahun keenam ketika mereka mungkin menimbun hasil panen untuk tiga tahun. Kepercayaan ini adalah fondasi dari kehidupan yang beriman. Ketika kita taat pada prinsip-prinsip keadilan dan pemeliharaan Tuhan, kita membuka diri untuk menerima berkat-Nya yang melimpah, bukan hanya dalam hal materi, tetapi juga kedamaian batin dan keharmonisan dalam komunitas kita. Semangat Keluaran 23:11 terus relevan, mengingatkan kita untuk selalu mengutamakan keadilan, belas kasihan, dan kepercayaan kepada pemeliharaan Ilahi.