Keluaran 25

"Berbicaralah kepada orang Israel, suruhlah mereka mengumpulkan persembahan bagi-Ku dari setiap orang yang terdorong hatinya, kamu harus menerima persembahan itu."

Latar Belakang Kisah

Firman Tuhan yang tercatat dalam Keluaran 25:2 ini merupakan sebuah instruksi penting yang diberikan Musa kepada bangsa Israel. Perintah ini datang pada saat bangsa itu baru saja dibebaskan dari perbudakan di Mesir dan sedang dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian. Tuhan memerintahkan agar mereka mengumpulkan persembahan sukarela untuk pembangunan sebuah tempat khusus, yaitu Kemah Suci. Ini adalah permulaan dari sebuah proyek ilahi yang akan menjadi pusat ibadah dan kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya.

Makna Persembahan Sukarela

Inti dari ayat Keluaran 25:2 adalah kata "terdorong hatinya" atau "sukarela". Tuhan tidak memaksa, tidak menuntut, melainkan mengundang umat-Nya untuk memberi dari hati yang tulus. Ini menunjukkan bahwa ibadah sejati dan persembahan yang berkenan di hadapan Tuhan berasal dari kerelaan dan kasih. Persembahan ini bukan sekadar benda materi, melainkan ekspresi iman, syukur, dan penyerahan diri kepada kehendak Tuhan. Setiap elemen yang dikumpulkan, mulai dari emas, perak, tembaga, kain, sampai permata, akan menjadi bagian dari kemegahan Kemah Suci, tempat Tuhan berdiam.

Pelajaran untuk Masa Kini

Meskipun konteks pembangunan Kemah Suci spesifik untuk bangsa Israel pada masa itu, prinsip yang terkandung dalam Keluaran 25:2 tetap relevan hingga kini. Tuhan terus memanggil umat-Nya untuk berkontribusi dalam pekerjaan-Nya. Persembahan dalam bentuk waktu, tenaga, talenta, dan materi, semuanya dihargai jika diberikan dengan hati yang tulus dan dorongan dari Roh Kudus. Ini mengajarkan kita pentingnya kemurahan hati, kedermawanan, dan pengorbanan dalam mendukung pelayanan gereja dan misi Injil.

Penting untuk diingat bahwa Tuhan melihat hati. Persembahan yang besar sekalipun tanpa ketulusan tidak akan bernilai di hadapan-Nya. Sebaliknya, persembahan sekecil apapun yang diberikan dengan sukarela dan penuh kasih dapat menjadi berkat yang luar biasa. Ayat Keluaran 25:2 mengingatkan kita bahwa keikutsertaan dalam pekerjaan Tuhan adalah sebuah kehormatan dan kesempatan untuk memuliakan nama-Nya. Mari kita renungkan bagaimana kita dapat menjawab panggilan Tuhan dengan hati yang terdorong, bukan karena terpaksa, melainkan karena cinta dan kesadaran akan kebaikan-Nya yang tak terhingga. Keluaran 25:2 bukan hanya tentang memberi, tetapi tentang bagaimana kita berelasi dengan Sumber segala berkat.