Ayat Keluaran 26:26 memberikan gambaran rinci mengenai konstruksi perlengkapan penting dalam Tabernakel, yaitu mezbah. Bagian ini fokus pada sisi seberang mezbah, tepatnya di sebelah utara, yang diperintahkan untuk dilengkapi dengan sepuluh batang kayu dari kayu penaga. Kayu penaga sendiri dikenal sebagai jenis kayu yang kuat dan tahan lama, menjadikannya pilihan ideal untuk struktur yang dirancang untuk keberlanjutan dan kemuliaan.
Instruksi lebih lanjut menegaskan bahwa batang-batang kayu ini harus disalut dengan emas, dan pasak-pasaknya pun terbuat dari emas. Detail ini bukan sekadar aspek estetika, melainkan sarat dengan makna teologis. Emas dalam Kitab Suci seringkali melambangkan kemurnian, kekudusan, kemuliaan ilahi, dan nilai yang tak ternilai. Salutan emas pada batang kayu menunjukkan bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah dan kehadiran Allah haruslah dimuliakan, disucikan, dan diangkat menuju standar ilahi.
Penyebutan spesifik mengenai sepuluh batang kayu di sisi utara mezbah mengindikasikan detail presisi yang diinginkan dalam setiap elemen Tabernakel. Angka sepuluh dalam tradisi Israel seringkali dikaitkan dengan kelengkapan atau penataan. Batang-batang kayu ini kemungkinan berfungsi sebagai penopang atau pegangan yang memudahkan pergerakan mezbah, namun dalam konteks ilahi, fungsinya dipertinggi dengan salut emasnya. Hal ini mengingatkan umat Israel bahwa bahkan dalam aspek fungsional sekalipun, segala sesuatu yang dipersembahkan kepada Tuhan haruslah dilakukan dengan kesungguhan, integritas, dan penghormatan yang tertinggi.
Mezbah itu sendiri adalah pusat dari banyak ritual pengorbanan. Dengan adanya struktur kayu berbalut emas ini, setiap kali mezbah dilihat atau digunakan, umat diingatkan akan standar kekudusan yang harus dijunjung dalam mendekati Allah. Keseluruhan desain Tabernakel, termasuk detail seperti yang disebutkan dalam Keluaran 26:26, berfungsi sebagai gambaran fisik dari rencana penebusan Allah dan pentingnya hidup dalam kekudusan saat berhadapan dengan Sang Pencipta.
Setiap elemen dalam Tabernakel memiliki pesan tersendiri. Kayu penaga yang kokoh melambangkan fondasi yang kuat, sementara salut emas mewakili kemuliaan dan kesempurnaan ilahi yang menyelimuti segala sesuatu yang diperuntukkan bagi-Nya. Dengan demikian, instruksi detail dalam Keluaran 26:26 bukan hanya soal arsitektur, tetapi juga pelajaran mendalam tentang bagaimana umat seharusnya mempersembahkan diri dan ibadah mereka kepada Tuhan.