Keluaran 28 12

"Seluruh umat Israel akan beristirahat pada hari-hari itu, seperti halnya umat di negeri lain."

Di penghujung tahun, seringkali kita merenungkan kembali perjalanan yang telah dilalui. Terlebih lagi saat kita mendekati tanggal keluaran 28 12, sebuah momen yang mengingatkan kita pada pentingnya istirahat dan berkat yang menyertainya. Ayat dalam Kitab Keluaran ini memberikan perspektif yang mendalam tentang bagaimana istirahat, terutama pada hari Sabat, adalah bagian integral dari tatanan ilahi yang memberikan kedamaian dan pemulihan, tidak hanya bagi umat Israel di masa lalu, tetapi juga bagi kita di masa kini.

Perintah untuk beristirahat pada hari ketujuh bukanlah sekadar larangan bekerja. Lebih dari itu, ini adalah undangan untuk berhenti sejenak dari hiruk pikuk kehidupan, untuk melepaskan beban pekerjaan dan kekhawatiran duniawi. Dalam keheningan dan ketenangan hari istirahat, kita diberi kesempatan untuk mengisi kembali energi, baik secara fisik maupun spiritual. Inilah yang dimaksud dengan istirahat yang "seperti halnya umat di negeri lain," sebuah pengingat bahwa keseimbangan antara kerja dan istirahat adalah kebutuhan universal yang mendatangkan kebaikan.

Di zaman modern yang serba cepat ini, kita seringkali merasa terjebak dalam siklus produktivitas tanpa henti. Kebutuhan untuk terus bergerak, terus berinovasi, dan terus bekerja demi pencapaian materi dapat membuat kita lupa untuk sekadar menarik napas dan menikmati keberadaan. Tanggal keluaran 28 12 bisa menjadi pengingat yang kuat bahwa ada waktu untuk segalanya, termasuk waktu untuk berdiam diri, merenung, dan menikmati berkat yang telah diberikan.

Istirahat yang diajarkan dalam Keluaran 28 12 juga mencakup aspek spiritual. Ini adalah waktu untuk terhubung kembali dengan Sang Pencipta, untuk memelihara hubungan pribadi dengan-Nya melalui doa, meditasi, dan perenungan Firman. Ketika kita memberikan diri kita untuk beristirahat total, baik jasmani maupun rohani, kita membuka diri untuk menerima berkat-berkat yang lebih besar. Ini bukan hanya tentang menghindari kelelahan, tetapi tentang meraih pemulihan yang mendalam, yang memungkinkan kita untuk kembali beraktivitas dengan semangat baru dan hati yang penuh syukur.

Bagi banyak orang, akhir tahun, yang seringkali bertepatan dengan periode liburan, menjadi kesempatan emas untuk menerapkan prinsip istirahat ini. Dengan menyadari makna mendalam di balik perintah istirahat, kita dapat mengubah momen refleksi akhir tahun menjadi waktu yang benar-benar berfaedah. Mari kita jadikan momen ini untuk melepaskan semua tekanan, fokus pada hal-hal yang paling penting, dan menyambut tahun baru dengan hati yang segar dan semangat yang diperbarui. Ingatlah, istirahat yang sejati adalah anugerah yang memulihkan dan memberkati.