"dan pada batu yang kedua hendaklah ada batu **sardius** dan **safir**."
Ayat Keluaran 28:18 membawa kita pada gambaran yang memukau tentang detail pembuatan pakaian kebesaran bagi Harun, imam besar. Perintah Tuhan mengenai jubah efod dan penutup dada begitu spesifik, menekankan nilai dan keindahan yang luar biasa. Bagian dari penutup dada adalah lempengan emas yang dihiasi dengan dua jajar batu permata. Ayat ini secara khusus menyebutkan susunan pada baris kedua: batu **sardius** dan **safir**.
Sardius, yang sering diidentifikasi dengan batu karnelian, dikenal dengan warnanya yang merah tua hingga kemerahan kecoklatan. Warnanya yang hangat sering dikaitkan dengan keberanian, semangat, dan vitalitas. Di sisi lain, safir, yang terkenal dengan warna birunya yang pekat dan dalam, melambangkan ketenangan, kebijaksanaan, dan kesetiaan. Kombinasi kedua batu ini pada lempengan penutup dada bukanlah sekadar pilihan estetika, tetapi mengandung makna simbolis yang mendalam.
Bayangkan kedua batu ini terpasang dengan kokoh di hadapan Allah. Mereka menjadi bagian dari pakaian yang dikenakan Harun saat mempersembahkan korban dan berdoa bagi umat Israel. Batu-batu ini, dengan keindahan alamiahnya, mencerminkan kemuliaan dan kesempurnaan Allah sendiri. Kemegahan dan nilai yang terpancar dari batu-batu berharga ini mengingatkan kita bahwa apa yang dipersembahkan kepada Tuhan sepatutnya yang terbaik dan terindah.
Dalam konteks Keluaran 28:18, kita melihat bagaimana Tuhan memberikan perhatian pada detail yang terkecil sekalipun. Perintah-Nya bukan hanya tentang fungsi, tetapi juga tentang presentasi yang layak bagi keagungan-Nya. Batu **sardius** dan **safir** yang menjadi bagian dari pakaian imam besar ini, menjadi pengingat visual akan kekayaan dan kebesaran Tuhan yang tak terhingga. Keberadaan mereka juga bisa diartikan sebagai representasi dari dua aspek dalam pelayanan imam: keberanian dalam menghadapi hadirat Tuhan (disimbolkan oleh sardius) dan hikmat dalam menyampaikan kehendak Tuhan (disimbolkan oleh safir).
Lebih dari sekadar permata fisik, ayat ini mengajak kita merenungkan pentingnya mempersembahkan "yang terbaik" dalam segala aspek kehidupan kita kepada Tuhan. Baik dalam ibadah, pelayanan, maupun cara kita menjalani hidup sehari-hari. Keindahan batu **sardius** dan **safir** yang disebutkan dalam Kitab Keluaran ini menjadi metafora yang indah tentang bagaimana kekayaan dan keunikan anugerah Allah hadir untuk memperkaya dan memperindah perjalanan iman kita.