Keluaran 28:19 - Hiasan-hiasan Papan Dada

"Batu yang keempat: permata Pirus, Akik dan Jasper; semuanya harus diatur dalam bingkai emas."

Hiasan Papan Dada Imam Besar Pirus Akik Jasper Tertata dalam bingkai emas

Ayat ini dari Kitab Keluaran, pasal 28, ayat 19, merinci salah satu dari dua belas batu permata yang dihias pada papan dada Imam Besar Harun. Papan dada ini bukan sekadar ornamen, melainkan bagian integral dari pakaian kebesaran yang dirancang dengan sangat teliti oleh Tuhan sendiri untuk menunjukkan fungsi dan otoritas keimamatan. Setiap batu permata memiliki makna simbolis dan penempatan yang telah ditentukan. Ayat spesifik ini menyebutkan batu yang keempat: permata Pirus, Akik, dan Jasper. Ketiga batu ini, bersama dengan batu-batu lainnya, disematkan dalam bingkai emas yang kuat, menunjukkan kemuliaan dan ketahanan.

Pirus, dengan warna birunya yang khas, sering dikaitkan dengan langit, kedekatan dengan Tuhan, dan perlindungan. Akik, yang hadir dalam berbagai warna tetapi seringkali berwarna merah tua atau cokelat, melambangkan kehidupan, kekuatan, dan bahkan pengorbanan. Jasper, yang dikenal dengan variasi warnanya yang kaya dari merah, kuning, hingga hijau, dapat mewakili fondasi yang kokoh atau keindahan bumi. Penempatan batu-batu ini dalam bingkai emas menekankan nilai dan kesuciannya. Emas adalah simbol kemurnian, keagungan, dan kehadiran ilahi. Bersama-sama, batu-batu ini membentuk sebuah tapestry visual yang kaya makna, yang dikenakan di dada Imam Besar saat ia melayani di hadapan Tuhan atas nama bangsa Israel.

Penting untuk dicatat bahwa detail mengenai batu-batu ini, termasuk urutannya dan warna-warnanya, tidak hanya sekadar deskripsi estetika. Dalam tradisi Yahudi, setiap batu diyakini mewakili salah satu dari dua belas suku Israel. Dengan mengenakan papan dada yang berhiaskan batu-batu ini, Imam Besar secara harfiah membawa nama-nama suku tersebut di hatinya saat ia berdoa dan mempersembahkan korban. Ini adalah pengingat visual tentang tanggung jawabnya untuk mewakili seluruh umat Tuhan di hadapan Sang Pencipta. Kehadiran Pirus, Akik, dan Jasper di antara dua belas batu tersebut memiliki arti penting dalam susunan keseluruhan, menyumbang pada keindahan dan makna spiritual dari pakaian upacara tersebut.

Desain papan dada ini, sebagaimana digambarkan dalam Keluaran 28, adalah manifestasi nyata dari bagaimana Tuhan menginginkan umat-Nya untuk beribadah kepada-Nya: dengan kekudusan, kehormatan, dan ketelitian yang mendalam. Setiap elemen, dari bahan hingga penempatan, memiliki tujuan ilahi. Batu-batu permata ini, termasuk Pirus, Akik, dan Jasper, bukan hanya permata duniawi, tetapi menjadi bagian dari alat yang digunakan untuk membangun jembatan antara manusia dan Tuhan. Melalui pakaian Imam Besar, terlihat gambaran tentang bagaimana Tuhan memperhatikan detail dalam hubungan-Nya dengan umat manusia, dan bagaimana keindahan serta nilai dihargai dalam kekudusan.