Keluaran 29:28 - Hidup dalam Berkat Ilahi

"Dan bagian-bagian itu, yang dipersembahkan daripada lembu-lembu itu, dipersembahkan Harun dan anak-anaknya dari perjanjian kebaktian itu, satu bagian untuk kebaktian segala orang Israel."
Berkat

Ayat dari Kitab Keluaran pasal 29, ayat 28, membawa kita pada sebuah momen penting dalam sejarah Israel: penetapan Harun dan anak-anaknya sebagai imam-imam yang akan melayani Tuhan. Perintah-perintah yang diberikan dalam pasal ini bukan sekadar ritual belaka, melainkan fondasi dari perjanjian antara Allah dan umat-Nya, serta cara bagaimana umat dapat mendekat kepada-Nya.

Bagian terpenting dari ayat ini terletak pada frasa "bagian-bagian itu, yang dipersembahkan daripada lembu-lembu itu". Ini merujuk pada korban-korban persembahan yang telah ditetapkan. Lembu-lembu tersebut disembelih dan bagian-bagian tertentu dipersembahkan kepada Tuhan. Namun, ada pula bagian yang dikhususkan untuk para imam dan umat.

Penetapan Harun dan anak-anaknya sebagai imam menandai era baru dalam hubungan Israel dengan Tuhan. Sebelum ini, peran keimaman mungkin belum terstruktur secara formal dan berkelanjutan seperti yang diperintahkan. Dengan pengangkatan ini, mereka menjadi perantara sah antara Allah yang kudus dan umat-Nya yang masih dalam perjalanan. Kehidupan mereka akan didedikasikan sepenuhnya untuk pelayanan di Kemah Suci, mengurapi, mempersembahkan korban, dan mengajarkan hukum Tuhan.

Makna Persembahan dan Perjanjian

Persembahan korban, termasuk bagian dari lembu-lembu yang dipersembahkan, memiliki makna mendalam. Ini adalah simbol penebusan dosa dan pengakuan atas kekudusan Tuhan. Bagian yang diberikan kepada Harun dan anak-anaknya menjadi semacam 'bagian hak' dari pelayanan mereka. Mereka berhak menerima bagian dari korban sebagai nafkah dan pengakuan atas tugas mulia yang mereka emban. Ini juga mengajarkan bahwa pekerjaan melayani Tuhan layak mendapat upah dan penghargaan.

Lebih jauh lagi, ayat ini menyebutkan bahwa bagian tersebut "dipersembahkan ... dari perjanjian kebaktian itu, satu bagian untuk kebaktian segala orang Israel." Pernyataan ini sangat signifikan. Ini menunjukkan bahwa pelayanan para imam dan seluruh sistem peribadatan yang berpusat pada Kemah Suci adalah demi kebaikan seluruh umat Israel. Mereka tidak hanya melayani Tuhan, tetapi juga melayani umat-Nya, memfasilitasi mereka untuk mendekat kepada Tuhan dan menerima berkat-Nya.

Keluaran 29:28 mengingatkan kita bahwa hubungan yang benar dengan Tuhan selalu melibatkan pengorbanan dan penyerahan diri. Para imam pertama kali harus menyerahkan hidup mereka untuk melayani, dan umat juga diwakili dalam persembahan tersebut. Konsep keluaran 29 28 menggarisbawahi kebenaran bahwa ketaatan pada perintah Tuhan membawa berkat dan hubungan yang lebih erat. Kehidupan yang dijalani dalam perjanjian dan pelayanan adalah kehidupan yang diberkati.

Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini menjadi gambaran awal dari sistem penebusan yang akan mencapai puncaknya dalam diri Yesus Kristus, Imam Besar Agung kita. Seperti Harun dan keturunannya yang melayani umat Israel, Yesus melayani kita dengan pengorbanan diri-Nya yang sempurna, menjadi perantara antara Allah dan manusia. Memahami ayat ini membantu kita menghargai kedalaman kasih dan rencana Allah untuk menyediakan jalan bagi kita untuk hidup dalam kebenaran dan berkat-Nya.