Keluaran 29:7

"Ambillah minyak pengurapan, dan tuangkan pada kepala Harun serta urapi dia, agar ia disucikan."

💧 Urapan

Ayat Keluaran 29:7 ini menggambarkan momen penting dalam persiapan Harun menjadi imam besar bagi bangsa Israel. Tindakan mengurapi kepala Harun dengan minyak pengurapan adalah simbolis dan memiliki makna spiritual yang mendalam. Minyak ini bukan minyak biasa, melainkan minyak kudus yang diperintahkan oleh Tuhan sendiri, disiapkan dengan resep khusus dan hanya diperuntukkan bagi tujuan ibadah. Pengurapan ini secara definitif menandai Harun sebagai orang yang dipilih, dikuduskan, dan ditahbiskan untuk melayani Tuhan dalam tugas keimaman yang mulia.

Proses pengurapan ini bukan sekadar ritual seremonial, tetapi sebuah penegasan otoritas ilahi yang diberikan kepada Harun. Melalui minyak ini, ia menerima kuasa dan tanggung jawab untuk menjadi perantara antara Tuhan dan umat-Nya. Tugasnya mencakup mempersembahkan korban, memimpin ibadah, dan menyampaikan pesan Tuhan. Di dunia kuno, pengurapan juga sering dikaitkan dengan penobatan raja atau penunjukan nabi, menunjukkan betapa sakral dan pentingnya peran seorang imam besar.

Makna yang terkandung dalam Keluaran 29:7 terus relevan hingga kini. Bagi umat beriman, minyak pengurapan dapat dimaknai sebagai lambang Roh Kudus yang menguduskan dan memberdayakan kita untuk melayani Tuhan dalam peran kita masing-masing. Seperti Harun yang dikuduskan untuk tugas imamat, kita pun dipanggil untuk hidup kudus dan menjadi saksi Kristus di dunia. Pengurapan ilahi adalah anugerah yang memampukan kita untuk menjalankan panggilan hidup kita, baik dalam pelayanan formal di gereja maupun dalam keseharian kita sebagai orang percaya.

Kisah pengurapan Harun mengingatkan kita bahwa pelayanan kepada Tuhan harus didasarkan pada pemanggilan dan penyucian dari Tuhan sendiri. Ini bukan tentang kemampuan manusia semata, melainkan tentang penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak-Nya. Ayat ini juga menekankan pentingnya integritas dan kekudusan dalam menjalankan tugas pelayanan. Tuhan memanggil orang yang setia dan mau dikuduskan untuk pekerjaan-Nya. Setiap perbuatan yang kita lakukan untuk kemuliaan-Nya harus dijalankan dengan hati yang tulus dan semangat yang diperbarui oleh kuasa ilahi.

Memahami konteks Keluaran 29:7 memberikan perspektif baru tentang pentingnya penahbisan dan kekudusan dalam ibadah. Ini adalah fondasi bagi hubungan yang benar antara manusia dan Tuhan. Melalui pengurapan, Harun menjadi representasi umat di hadapan Tuhan, dan juga menjadi wakil Tuhan bagi umat-Nya. Inilah inti dari pelayanan keimamatan, yang mencerminkan pelayanan Kristus sebagai Imam Besar Agung kita.