"Semua yang pertama lahir dari kandungan adalah milik-Ku, dari segala ternakmu jantan, semuanya yang pertama lahir dari kandungan, baik lembu maupun domba."
Ayat dari Kitab Keluaran, pasal 34, ayat 19 ini merupakan bagian dari serangkaian instruksi yang diberikan oleh Tuhan kepada Musa di Gunung Sinai. Ayat ini secara spesifik berbicara mengenai hukum tentang persembahan sulung. Perintah ini tidak hanya menekankan nilai kesucian bagi Tuhan, tetapi juga membentuk dasar bagi pengabdian dan pengakuan umat Israel terhadap kedaulatan-Nya atas segala aspek kehidupan mereka, termasuk hasil ternak yang menjadi sumber daya vital.
Dalam konteks persembahan sulung, Tuhan menetapkan bahwa semua yang pertama lahir dari kandungan, baik dari hewan ternak yang dimiliki oleh umat-Nya, adalah milik Tuhan. Ini mencakup lembu dan domba, hewan yang paling umum dan penting bagi perekonomian Israel pada masa itu. Tindakan mempersembahkan yang pertama lahir adalah bentuk pengakuan iman bahwa seluruh hasil panen dan ternak, bahkan kehidupan itu sendiri, berasal dari Tuhan. Ini adalah cara untuk menundukkan diri di hadapan Sang Pemberi berkat dan menegaskan bahwa segala sesuatu pada akhirnya adalah milik-Nya.
Keluaran 34:19 mengajarkan tentang prinsip ketaatan dan kekudusan. Dengan menyerahkan yang terbaik atau yang pertama, umat Israel dilatih untuk menomorsatukan Tuhan dalam kehidupan mereka. Ini bukan sekadar ritual semata, tetapi sebuah ekspresi hati yang mengakui bahwa Tuhan adalah sumber dari segala berkat. Ketaatan terhadap perintah ini merupakan bukti kesetiaan dan kepercayaan kepada Tuhan yang akan memelihara mereka. Sebaliknya, menahan atau mengabaikan persembahan ini akan dianggap sebagai ketidakpercayaan dan penolakan terhadap otoritas ilahi.
Lebih jauh lagi, ayat ini memiliki makna teologis yang mendalam. Dalam tradisi Yahudi, persembahan sulung seringkali diinterpretasikan sebagai bayangan dari Kristus sendiri, Sang Sulung di antara banyak saudara, yang dikorbankan untuk menebus umat manusia. Pemahaman ini memberikan lapisan makna tambahan pada ayat tersebut, menghubungkannya dengan rencana keselamatan Allah yang lebih luas. Tuhan menuntut yang pertama untuk mengajarkan umat-Nya pentingnya kekudusan dan penyerahan diri total.
Pada dasarnya, Keluaran 34:19 adalah pengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki, baik materi maupun non-materi, pada hakikatnya adalah anugerah dari Tuhan. Perintah untuk mempersembahkan yang pertama lahir dari ternak adalah instruksi praktis agar umat manusia selalu mengingat sumber kehidupan dan berkat mereka. Dengan demikian, ayat ini terus relevan hingga kini, mengingatkan kita untuk senantiasa menempatkan Tuhan di tempat pertama dalam segala hal, dan mengakui bahwa segala sesuatu adalah milik-Nya.