Keluaran 35:19 - Persembahan Sukarela untuk Kemuliaan Tuhan

"Semua persembahan yang disucikan untuk kebaktian di Kemah Pertemuan, dan semua pakaian ibadah, dan pakaian kudus untuk para imam, dan minyak untuk mengurapi, dan korban-korban wangi-wangian untuk tempat kudus, dan korban-korban bakaran dan korban-korban penghapus dosa untuk mezbah."
Simbol Persembahan dan Kemuliaan Tuhan Ikon sederhana yang menggambarkan tangan memberi persembahan ke arah cahaya atau altar.

Ayat Keluaran 35:19 memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai aneka ragam persembahan yang diminta Tuhan dari umat-Nya untuk pembangunan dan kelengkapan Kemah Suci. Ayat ini bukanlah sekadar daftar barang, melainkan refleksi mendalam tentang semangat memberi yang berasal dari hati yang tulus dan kemauan untuk berpartisipasi dalam pekerjaan Tuhan. Setiap item yang disebutkan, mulai dari emas dan perak hingga benang berwarna dan minyak wangi, memiliki peran penting dalam ibadah dan penyembahan kepada Sang Pencipta.

Inti dari ayat ini adalah konsep persembahan sukarela. Persembahan yang diminta bukanlah paksaan, melainkan sebuah respons spontan terhadap kasih karunia dan kebaikan Tuhan. Dalam konteks umat Israel saat itu, mereka baru saja menerima pembebasan luar biasa dari perbudakan di Mesir. Ratusan tahun perhambaan telah berlalu, dan kini mereka berdiri di ambang janji tanah perjanjian. Dalam keadaan seperti itulah, Tuhan mengajak mereka untuk berkontribusi dalam membangun rumah-Nya. Ini mengajarkan kita bahwa rasa syukur dan kesadaran akan anugerah Tuhan seringkali menjadi motivasi terbesar untuk memberi.

Keluaran 35:19 juga menekankan bahwa persembahan tersebut haruslah "disucikan untuk kebaktian". Hal ini berarti bahwa segala sesuatu yang dipersembahkan haruslah yang terbaik, yang dipilih dengan saksama, dan dipersembahkan dengan motivasi yang murni. Ini bukan tentang kuantitas semata, melainkan kualitas hati yang mempersembahkan. Mulai dari bahan mentah yang berharga seperti emas dan perak, hingga hasil kerajinan tangan yang detail seperti kain tenun dan permadani, semuanya diarahkan untuk kemuliaan Tuhan.

Lebih jauh lagi, ayat ini mencakup berbagai aspek persembahan, termasuk pakaian ibadah, minyak pengurapan, dan bahkan korban-korban yang akan dipersembahkan di mezbah. Ini menunjukkan bahwa ibadah yang sejati kepada Tuhan mencakup keseluruhan aspek kehidupan: mulai dari materi yang kita miliki, keahlian yang kita miliki, hingga tindakan penyembahan yang kita lakukan. Pakaian imam yang kudus, minyak yang digunakan untuk mengurapi, dan kemenyan wangi yang dibakar, semuanya melambangkan kekudusan, persekutuan, dan doa yang naik kepada Tuhan. Bahkan korban penghapus dosa dan korban bakaran di mezbah merupakan bagian integral dari sistem ibadah yang dirancang untuk memulihkan hubungan umat dengan Allah.

Memahami Keluaran 35:19 memberikan pelajaran berharga bagi kita di masa kini. Semangat memberi yang tulus, kesadaran akan anugerah Tuhan, dan keinginan untuk menggunakan sumber daya kita demi kemuliaan-Nya adalah prinsip-prinsip abadi. Entah itu dalam bentuk materi, waktu, talenta, atau doa, setiap persembahan yang didasari oleh kasih dan rasa syukur akan selalu dihargai oleh Tuhan dan menjadi berkat bagi pembangunan Kerajaan-Nya.