"Ya Tuhan, kalau aku telah mendapat kasih di mata-Mu, tunjukkanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, supaya aku dapat mengenal Engkau, agar aku mendapat kasih di mata-Mu. Dan perhatikanlah, bahwa bangsa ini umat-Mu."
Ayat Keluaran 34:9 adalah sebuah seruan doa yang mendalam dari Musa kepada Tuhan. Dalam momen krusial ini, setelah Tuhan menyatakan kuasa dan kasih-Nya yang luar biasa, Musa tidak meminta kekayaan atau kekuatan duniawi. Sebaliknya, ia memohon sesuatu yang jauh lebih berharga: pengetahuan akan jalan Tuhan dan perkenanan-Nya. Permohonan ini mencerminkan kerinduan hati seorang hamba untuk semakin mengenal Sang Pencipta, bukan sekadar sebagai kekuatan yang menakutkan, tetapi sebagai pribadi yang penuh kasih dan keadilan.
Inti dari permohonan Musa terletak pada pengakuannya bahwa kasih dan perkenanan Tuhan adalah sumber dari segala berkat. Tanpa kasih-Nya, segala upaya manusia akan sia-sia. Musa ingin "mendapat kasih di mata-Mu," sebuah ungkapan yang menunjukkan keinginan untuk hidup sesuai dengan kehendak Ilahi, agar setiap tindakannya berkenan di hadapan Tuhan. Ini bukan tentang mencari pujian manusia, melainkan tentang penyelarasan diri dengan kebenaran dan kesucian Tuhan.
Lebih lanjut, Musa menekankan pentingnya mengenal jalan Tuhan. "Supaya aku dapat mengenal Engkau." Pengenalan ini bukanlah sekadar pengetahuan intelektual, melainkan sebuah hubungan yang mendalam, pemahaman yang terus berkembang tentang karakter, sifat, dan rencana Tuhan. Ini adalah proses pembelajaran seumur hidup, di mana setiap pengalaman menjadi kesempatan untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam konteks keluaran bangsa Israel dari Mesir, mengenal jalan Tuhan berarti memahami bagaimana Tuhan memimpin, melindungi, dan memelihara umat-Nya bahkan di tengah kesulitan.
Pernyataan penutup Musa, "Dan perhatikanlah, bahwa bangsa ini umat-Mu," menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab dan identitas umat pilihan Tuhan. Musa bertindak sebagai perantara, mewakili seluruh bangsa Israel di hadapan Tuhan. Ia mengingatkan Tuhan bahwa bangsa yang sedang dipimpinnya adalah milik-Nya, ciptaan-Nya, yang telah Ia pilih dan kasihi. Doa ini mencerminkan kerinduan yang sama yang dimiliki Tuhan untuk umat-Nya: agar mereka mengenal-Nya dan hidup dalam kasih-Nya.
Dalam kehidupan modern, ayat Keluaran 34:9 tetap relevan. Ia mengajak kita untuk merefleksikan prioritas kita. Apakah kita lebih sibuk mengejar hal-hal duniawi atau mendambakan perkenanan Tuhan dan pemahaman yang lebih dalam tentang-Nya? Permohonan Musa adalah pengingat bahwa hubungan yang tulus dengan Tuhan, serta hidup sesuai dengan jalan-Nya, adalah kunci kebahagiaan dan keberhasilan sejati. Keluaran 34:9 adalah undangan untuk terus mencari wajah Tuhan, mengakui bahwa kita adalah umat-Nya, dan mengandalkan kasih-Nya yang tak terbatas untuk membimbing langkah kita. Berkat dan perlindungan Ilahi senantiasa menyertai mereka yang hatinya tertuju pada Sang Pencipta.