"Dan Bezaleel membuat tabut perjanjian itu dari kayu penaga: dua hasta setengah panjangnya, satu hasta setengah lebarnya, dan satu hasta setengah tingginya."
Ayat Keluaran 37:2 memberikan detail spesifik mengenai pembuatan Tabut Perjanjian, sebuah wadah suci yang menyimpan Loh Batu Hukum Tuhan. Frasa "kayu penaga" yang digunakan untuk membangun tabut ini bukan sembarang kayu. Dalam tradisi Ibrani, kayu penaga (sering diidentifikasi sebagai pohon akasia) dikenal karena kekuatannya, ketahanannya terhadap serangga, dan kemampuannya bertahan lama. Pilihan material ini memiliki makna simbolis yang mendalam. Kayu penaga melambangkan ketahanan, keabadian, dan kemurnian – kualitas yang sangat penting bagi sesuatu yang akan menjadi tempat kediaman simbolis bagi kehadiran Tuhan.
Selain itu, instruksi yang terperinci mengenai ukuran tabut—dua hasta setengah panjangnya, satu hasta setengah lebarnya, dan satu hasta setengah tingginya—menekankan pentingnya ketepatan dan ketaatan dalam setiap aspek ibadah. Bezaleel, yang diberi tugas membangun tabut ini, adalah seorang pengrajin yang dipilih Tuhan, diberkahi dengan hikmat dan keahlian. Ayat ini menunjukkan bahwa keahlian terampil, ketika diarahkan untuk tujuan ilahi, dapat menjadi sarana untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. Ini adalah pengingat bahwa kesungguhan dan ketelitian dalam melakukan tugas, terutama yang berkaitan dengan spiritualitas, adalah sebuah bentuk penghormatan.
Makna Keluaran 37:2 melampaui sekadar deskripsi konstruksi fisik. Tabut Perjanjian adalah pusat dari ibadah Israel kuno, simbol perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya. Kisah pembuatannya mengingatkan kita akan pentingnya fondasi yang kuat dan materi yang tahan lama dalam membangun hubungan yang bermakna. Baik itu hubungan dengan Tuhan, keluarga, atau komunitas, pondasi yang kokoh dan komitmen yang setia adalah kunci.
Dalam konteks modern, ayat ini dapat diinterpretasikan sebagai panggilan untuk membangun kehidupan kita dengan prinsip-prinsip yang kekal dan tidak mudah rusak. Sama seperti kayu penaga yang tahan lama, kita didorong untuk menanamkan nilai-nilai kebenaran, kasih, dan integritas dalam segala tindakan kita. Keahlian dan talenta yang Tuhan berikan, seperti yang dimiliki Bezaleel, hendaknya digunakan untuk membangun sesuatu yang berharga dan abadi, yang membawa dampak positif dan kemuliaan bagi Sang Pencipta.
Keluaran 37:2 juga mengajarkan kita tentang pentingnya perhatian terhadap detail. Dalam banyak hal dalam hidup, hal-hal kecil yang sering terabaikan bisa menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan. Ketelitian Bezaleel dalam mengikuti instruksi ilahi memastikan bahwa Tabut Perjanjian adalah representasi yang sempurna dari apa yang Tuhan inginkan. Ini bisa menjadi dorongan bagi kita untuk tidak meremehkan pentingnya ketekunan dan ketepatan dalam pekerjaan, studi, atau bahkan dalam hubungan interpersonal kita. Setiap elemen penting, dan setiap usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat membawa hasil yang luar biasa dan bermakna, mencerminkan hikmat dan keteraturan Ilahi dalam dunia kita.