Dan dengan perintah TUHAN Musa membuat orang Israel itu keluar dari Mesir.
Simbol pelaksanaan detail dan hikmat ilahi.
Ayat yang kita renungkan hari ini, Keluaran 39:30, seringkali terlewatkan di antara narasi-narasi besar Keluaran. Namun, di dalamnya terkandung sebuah prinsip penting mengenai bagaimana sesuatu yang besar dan sakral diselesaikan. Ayat ini secara spesifik menyebutkan tentang sebuah mahkota yang dibuat untuk imam besar. Ayat ini berbunyi, "Lalu mereka membuat pura-pura dari bunga bakung murni dan menganyamnya dengan benang ungu tua, biru dan merah dan dengan emas murni, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa."
Fokus pada ayat ini bukan hanya pada hasil akhirnya, yaitu mahkota yang indah, tetapi pada proses pelaksanaannya. Perintah ilahi sangat spesifik: bahan-bahan yang digunakan harus murni, benang-benangnya memiliki warna tertentu (ungu tua, biru, merah), dan harus disematkan dengan emas murni. Ini bukanlah sebuah tugas yang bisa dianggap remeh. Ini membutuhkan ketelitian, keahlian, dan yang terpenting, kepatuhan terhadap setiap detail yang diperintahkan. Hal ini mencerminkan standar ketuhanan yang tidak pernah berkompromi pada kualitas dan kesucian dalam segala hal yang dipersembahkan kepada-Nya.
Kisah pembuatan mahkota imam besar ini memberikan kita pelajaran berharga yang relevan dalam kehidupan kita sehari-hari, terlepas dari latar belakang keagamaan kita. Pertama, ini mengajarkan kita pentingnya ketaatan. Musa dan para pengrajin Israel tidak hanya melakukan pekerjaan mereka secara asal-asalan. Mereka mendengar perintah, memahami instruksinya, dan melaksanakannya dengan setia. Dalam pekerjaan, studi, atau bahkan hubungan interpersonal, kesetiaan pada detail seringkali menjadi pembeda antara hasil yang biasa-biasa saja dan hasil yang luar biasa.
Kedua, ayat ini menyoroti nilai dari ketekunan. Membuat sesuatu yang begitu rumit dengan benang dan emas murni pastilah membutuhkan waktu dan kesabaran. Tidak ada jalan pintas untuk menciptakan keindahan dan kesempurnaan. Dalam upaya kita untuk mencapai tujuan, menghadapi tantangan, dan mengembangkan diri, ketekunan adalah kunci. Kemampuan untuk terus maju meskipun ada kesulitan, dan perhatian terhadap detail kecil, akan membawa kita pada pencapaian yang lebih besar.
Dalam dunia modern yang serba cepat, seringkali kita cenderung mengabaikan detail demi kecepatan. Kita mungkin berpikir bahwa hasil akhir yang penting, dan prosesnya bisa disederhanakan. Namun, Keluaran 39:30 mengingatkan kita bahwa detaillah yang seringkali membentuk integritas dan keindahan suatu karya. Mahkota imam besar bukan hanya perhiasan, tetapi juga simbol dari kekudusan dan otoritas yang dipercayakan kepadanya. Keindahannya adalah cerminan dari keseriusan dan hormat terhadap tugasnya.
Oleh karena itu, mari kita renungkan bagaimana prinsip ini dapat kita terapkan. Ketika mengerjakan sebuah proyek, apakah kita sudah memperhatikan setiap aspeknya dengan teliti? Ketika berbicara dengan orang lain, apakah kita memberikan perhatian penuh pada perkataan mereka? Dalam ibadah atau praktik spiritual, apakah kita mendekatinya dengan hati yang tulus dan keinginan untuk melaksanakan sesuai dengan kehendak yang lebih tinggi? Keindahan dan kebenaran seringkali tersembunyi dalam detail-detail kecil yang kita tunaikan dengan setia.