Keluaran 39:36

"Dan mezbah emas itu, dan tutup pendamaiannya, dan segala perkakasnya, dan bujur sangkar pembakaran persembahan dan segala perkakasnya, dan bejana pembasuhan dan alasnya."

Simbol kemuliaan ilahi IMAN

Ayat yang terpilih dari Kitab Keluaran ini, khususnya Keluaran 39:36, mengakhiri sebuah bab yang penuh dengan detail mengenai pembuatan Kemah Suci dan segala perlengkapannya. Penekanan pada daftar akhir ini bukanlah sekadar enumerasi benda-benda fisik, melainkan merupakan penegasan atas kesempurnaan dan ketelitian yang Tuhan tuntut dalam setiap elemen ibadah. Perintah-Nya untuk membangun Kemah Suci bukanlah perintah biasa; ia adalah instruksi ilahi yang sangat spesifik, mencakup bahan, ukuran, dan bahkan fungsi dari setiap komponennya.

Ketika Musa dan bangsa Israel mengikuti setiap detail yang diberikan, mereka tidak hanya membangun sebuah tempat ibadah, tetapi mereka juga sedang membangun sebuah manifestasi kehadiran Allah di tengah-tengah mereka. Keluaran 39:36, dengan menyebutkan mezbah emas, tutup pendamaian, perkakas-perkakasnya, bujur sangkar pembakaran persembahan, bejana pembasuhan, dan alasnya, adalah sebuah penutup yang megah. Ini menunjukkan bahwa setiap bagian dari Kemah Suci, dari yang paling besar hingga yang paling kecil, telah dibuat dengan cermat dan sesuai dengan Firman Tuhan.

Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini berbicara tentang pentingnya ketaatan yang teliti dalam hal-hal rohani. Kehadiran ilahi tidak dapat dicapai melalui cara-cara sembarangan atau improvisasi. Ia memerlukan pengabdian yang total dan kesediaan untuk mengikuti arahan yang diberikan. Mezbah emas, misalnya, melambangkan pengorbanan yang berharga dan kemuliaan Tuhan. Tutup pendamaian adalah tempat di mana darah dipercikkan untuk menebus dosa, sebuah aspek krusial dalam hubungan antara manusia dan Allah yang kudus.

Setiap item yang disebutkan dalam Keluaran 39:36 memiliki makna teologis yang mendalam. Bujur sangkar pembakaran persembahan adalah tempat di mana korban dipersembahkan, menunjukkan kebutuhan akan penebusan. Bejana pembasuhan mengingatkan para imam akan keharusan untuk menyucikan diri sebelum mendekati hadirat Tuhan. Semua ini bekerja sama untuk menciptakan gambaran yang kaya tentang kekudusan Allah dan persyaratan untuk mendekat kepada-Nya.

Keluaran 39:36 juga menegaskan bahwa segala hasil dari pekerjaan ini adalah bukti kemuliaan Tuhan. Ketika pekerjaan itu selesai dan segala sesuatu dibuat "seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa," maka umat Israel dapat melihat dan merasakan kemuliaan-Nya yang memancar dari Kemah Suci. Ayat ini menjadi pengingat yang kuat bahwa dalam setiap aspek kehidupan kita, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan pengabdian dan ibadah, ketelitian dan kesetiaan adalah kunci untuk mengalami dan mencerminkan kemuliaan-Nya. Ini bukan sekadar daftar benda; ini adalah kesaksian tentang pekerjaan yang telah selesai dengan sempurna, yang memuliakan Dia yang telah menginstruksikannya.

Perintah Tuhan untuk membangun Kemah Suci dan segala perlengkapannya adalah sebuah gambaran tentang bagaimana kita seharusnya mendekati Tuhan dalam ibadah kita. Kita tidak datang dengan standar kita sendiri, tetapi dengan standar-Nya. Keluaran 39:36, sebagai bagian akhir dari deskripsi pekerjaan yang luar biasa ini, menggarisbawahi bahwa hasil yang sesuai dengan kehendak Tuhan adalah hasil yang sempurna, penuh dengan kemuliaan dan dimaksudkan untuk menguduskan nama-Nya di bumi.