9:18

Keluaran 9:18

"Keluaran 9:18 berkata: "Sekarang Aku akan mengurapi dengan sangat banyak hujan es, hujan es yang belum pernah terjadi di Mesir sejak didirikan sampai sekarang."

Ayat ini, yang terambil dari Kitab Keluaran dalam Alkitab, menggambarkan salah satu dari sepuluh tulah yang ditimpakan Tuhan atas Mesir. Namun, lebih dari sekadar catatan historis tentang bencana, Keluaran 9:18 menyimpan makna mendalam yang relevan bagi kehidupan kita, terutama ketika kita memahami keluaran 9 18 sebagai sebuah pengingat akan kekuasaan Ilahi dan pentingnya ketaatan.

Dalam konteks cerita, hujan es yang dahsyat ini menjadi manifestasi tegas dari kehendak Tuhan. Firaun terus-menerus menolak untuk membiarkan bangsa Israel pergi, mengeraskan hatinya meskipun telah diperingatkan. Tulah yang ditimpakan bukan hanya sekadar ancaman, melainkan demonstrasi kekuatan yang tak terbantahkan. Kata "mengurapi" di sini mungkin terdengar asing, namun dalam terjemahan lain, sering kali diartikan sebagai "menjatuhkan" atau "mengutus" hujan es dengan kekuatan luar biasa.

Makna bagi Kehidupan Sehari-hari

Pelajaran utama yang bisa kita ambil dari keluaran 9 18 adalah tentang pentingnya mengenali dan menghormati otoritas yang lebih tinggi. Tuhan menunjukkan bahwa Ia memiliki kendali atas alam semesta, dan setiap ciptaan tunduk pada kehendak-Nya. Bagi kita, ini berarti mengakui bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari diri kita, yang patut kita hormati dan takuti.

Selain itu, ayat ini juga berbicara tentang konsekuensi dari ketidaktaatan. Firaun, dalam kesombongannya, menolak peringatan demi peringatan. Akibatnya, ia dan seluruh Mesir mengalami penderitaan yang luar biasa. Ini menjadi pengingat yang kuat bahwa ketidaktaatan kepada prinsip-prinsip kebaikan atau ajaran Ilahi sering kali membawa malapetaka, baik bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitar kita. Sebaliknya, ketaatan dan kerendahan hati akan membuka pintu bagi berkat dan kedamaian.

Kehidupan kita juga penuh dengan "tulah" atau tantangan yang serupa. Mungkin bukan hujan es literal, tetapi bisa berupa kesulitan ekonomi, masalah kesehatan, atau konflik personal. Dalam menghadapi situasi sulit ini, kita diingatkan untuk tidak menyerah pada keputusasaan, melainkan mencari hikmat dan kekuatan dari sumber yang Ilahi. Seperti bangsa Israel yang akhirnya dibebaskan setelah melewati berbagai ujian, kita pun dapat menemukan jalan keluar dan kedamaian melalui iman dan kepercayaan.

Mari kita jadikan keluaran 9 18 bukan sebagai cerita menakutkan tentang penghakiman, tetapi sebagai ajakan untuk hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya. Dengan demikian, kita dapat menghindari "badai" yang tidak perlu dan berjalan dalam "terang" yang membawa kehidupan yang lebih baik dan penuh makna. Perhatikanlah tanda-tanda peringatan, dengarkanlah suara kebenaran, dan pilihlah jalan ketaatan. Karena dalam ketaatan, tersembunyi janji keselamatan dan kehidupan yang berkelimpahan.