Kisah Rasul 11:26 - Murid-murid Disebut Kristen Pertama

"Dan ketika ia telah menemukannya, dibawanya ia ke Antiokhia. Selama setahun penuh mereka berkumpul dalam jemaat itu dan mengajar sejumlah besar orang. Di Antiokhia lah murid-murid itu pertama-tama disebut Kristen."

Jemaat Berkumpul

Ayat dari Kitab Kisah Para Rasul pasal 11 ayat 26 ini merupakan momen krusial dalam sejarah Kekristenan. Ia mencatat bagaimana pengikut Yesus Kristus pertama kali mendapatkan identitas dan sebutan baru: "Kristen." Kejadian ini tidak terjadi begitu saja, melainkan merupakan puncak dari berbagai peristiwa yang mengiringi penyebaran Injil setelah kenaikan Yesus ke surga.

Sebelumnya, para pengikut Yesus hanya dikenal sebagai "murid," "orang percaya," atau anggota dari "Jalan" (sebutan lain untuk Kekristenan awal). Namun, di kota Antiokhia, sebuah pusat kosmopolitan yang ramai dan multikultural di Suriah, sesuatu yang signifikan terjadi. Barnabas, seorang Lewi dari Siprus yang dikenal baik hati dan penuh dengan Roh Kudus, diutus oleh gereja di Yerusalem untuk mengunjungi dan memperkuat jemaat yang baru terbentuk di Antiokhia.

Barnabas kemudian menyadari bahwa ia membutuhkan bantuan untuk mengajar dan membimbing pertumbuhan pesat jemaat di sana. Ia pun pergi mencari Saulus (yang kemudian dikenal sebagai Rasul Paulus) di Tarsus, kota kelahirannya. Bersama-sama, Barnabas dan Saulus bekerja keras di Antiokhia selama setahun penuh. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga berdiskusi, berdoa, dan melayani, membimbing sekelompok besar orang dalam iman mereka. Antusiasme dan pertumbuhan iman di antara para pengikut Kristus di Antiokhia begitu terlihat, sehingga mereka mulai menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.

Seiring waktu, baik orang Yahudi maupun non-Yahudi yang percaya kepada Yesus Kristus di kota itu, mulai diidentifikasi oleh penduduk Antiokhia dengan sebuah nama baru. Nama itu adalah "Kristen," yang secara harfiah berarti "pengikut Kristus." Nama ini kemungkinan besar diberikan oleh orang-orang di luar komunitas percaya, sebagai cara untuk membedakan mereka dari kelompok-kelompok keagamaan atau filosofis lainnya yang ada pada masa itu. Sebutan ini bukanlah inisiatif dari para pengikut Yesus sendiri, melainkan sebuah label yang diberikan oleh dunia luar.

Pemberian nama "Kristen" ini menandakan bahwa ajaran dan kehidupan para pengikut Yesus telah menjadi begitu khas dan menonjol, sehingga memerlukan identitas tersendiri. Ini adalah bukti nyata dari pengaruh dan perkembangan awal Kekristenan. Sebutan ini bukan hanya sekadar label, tetapi mencerminkan sebuah identitas kolektif yang mulai terbentuk, sebuah komunitas yang terikat oleh iman kepada Yesus Kristus, dan yang berusaha untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya, bahkan di tengah lingkungan yang mungkin belum sepenuhnya memahami atau menerima mereka. Peristiwa di Antiokhia ini menjadi tonggak sejarah penting, menegaskan keberadaan dan pertumbuhan Gereja Kristus yang mulai mendunia.

Kisah Rasul 11:26 mengingatkan kita akan pentingnya sebuah identitas yang jelas dalam iman. Identitas sebagai "Kristen" adalah panggilan untuk hidup yang mencerminkan Kristus, untuk mengasihi sesama, dan untuk memberitakan kabar baik. Mari kita terus bertumbuh dalam iman, sebagaimana para murid pertama di Antiokhia, dan biarkan hidup kita menjadi kesaksian yang nyata tentang Kristus.

Baca juga artikel lain tentang Kisah Para Rasul di sini.