Kisah Rasul 11:28 Nubuat tentang Kelaparan Besar
Ilustrasi visual nubuat penting dalam sejarah Gereja

Kisah Rasul 11:28 - Nubuat Kelaparan

"Dan seorang dari mereka, yang bernama Agabus, menyatakan dengan beberapa cara, bahwa akan segera terjadi kelaparan besar di seluruh dunia. Dan itu terjadi pada zaman Kaisar Klaudius."

Kisah Para Rasul pasal 11 ayat 28 adalah sebuah ayat yang singkat namun sarat makna, menggarisbawahi peran kenabian dalam Gereja mula-mula dan kepedulian mereka terhadap kebutuhan sesama. Ayat ini memperkenalkan sosok Agabus, seorang nabi yang diutus oleh Roh Kudus untuk menyampaikan pesan penting kepada komunitas orang percaya. Pesan tersebut bukan sekadar ramalan biasa, melainkan sebuah peringatan tentang musibah yang akan menimpa banyak orang: kelaparan besar yang akan melanda seluruh dunia yang dikenal saat itu.

Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Klaudius. Latar belakang sejarah ini penting untuk dipahami. Kekaisaran Romawi pada masa itu adalah entitas politik yang sangat luas, membentang dari Inggris hingga Afrika Utara dan Timur Tengah. Jika kelaparan terjadi "di seluruh dunia" yang dikenal oleh mereka, dampaknya pasti akan sangat luas dan menyengsarakan. Nubuat Agabus bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan sebuah firasat yang sangat serius tentang masa depan yang penuh tantangan.

Peran nabi seperti Agabus dalam komunitas Kristen awal sangatlah vital. Mereka tidak hanya menyampaikan firman Tuhan, tetapi juga memberikan panduan, peringatan, dan dorongan. Roh Kudus bekerja melalui mereka untuk menginformasikan jemaat tentang peristiwa-peristiwa yang akan datang, sehingga mereka dapat bersiap dan merespons dengan bijak. Dalam kasus kelaparan ini, nubuat Agabus memberikan waktu bagi orang-orang percaya, khususnya di Antiokhia, untuk mengambil tindakan.

Kisah selanjutnya, yang tercatat dalam pasal 11 ayat 29-30, menunjukkan bagaimana respons jemaat terhadap nubuat ini. Mereka tidak tinggal diam atau panik. Sebaliknya, mereka segera mengumpulkan sumbangan sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk dikirimkan kepada saudara-saudara seiman mereka yang berada di Yudea, tempat kelaparan itu diperkirakan akan sangat parah. Tindakan ini mencerminkan dua hal penting: ketaatan mereka pada firman Tuhan yang disampaikan melalui nabi, dan kasih persaudaraan yang mendalam yang menjadi ciri khas Gereja Kristus.

Kisah Rasul 11:28 mengajarkan kita tentang kuasa Roh Kudus yang terus bekerja di tengah umat-Nya, memberikan penglihatan dan pemahaman tentang masa depan. Selain itu, ayat ini juga menegaskan pentingnya respons kasih dan solidaritas di antara orang-orang percaya. Ketika ada ancaman kesulitan, terutama bagi saudara seiman, respons yang sejati adalah dengan saling menolong dan berbagi beban. Nubuat Agabus, meskipun tentang kesulitan, akhirnya menjadi katalis bagi terwujudnya kasih persaudaraan yang nyata dan memberdayakan.

Di dunia yang seringkali dilanda ketidakpastian dan krisis, kisah ini tetap relevan. Ia mengingatkan kita bahwa melalui doa dan kepekaan terhadap tuntunan Roh Kudus, kita dapat diinformasikan tentang tantangan yang mungkin dihadapi. Lebih penting lagi, ia mendorong kita untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga bertindak dengan kasih dan kemurahan hati, memastikan bahwa mereka yang membutuhkan, terutama sesama orang percaya, tidak dibiarkan sendirian dalam menghadapi kesulitan.