Kisah Rasul 12:11 mencatat sebuah momen luar biasa dalam sejarah para rasul, yaitu pembebasan dramatis Petrus dari penjara. Peristiwa ini tidak hanya menegaskan iman para pengikut Kristus pada saat itu, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa Tuhan terus bekerja untuk melindungi umat-Nya, bahkan dalam situasi yang paling genting.
Pada masa itu, Gereja mula-mula menghadapi penganiayaan yang hebat dari pihak berwenang Romawi dan para pemimpin Yahudi. Herodes Agripa I, seorang raja yang haus kekuasaan dan ingin menyenangkan hati orang Yahudi, memerintahkan penangkapan Petrus. Petrus ditangkap, dibelenggu dengan dua rantai besi, dan dijaga oleh empat regu prajurit yang bergantian di depan pintu penjara. Keadaan ini menunjukkan betapa seriusnya Herodes ingin memastikan Petrus tidak bisa melarikan diri, apalagi dia adalah seorang rasul terkemuka.
Namun, di tengah keputusasaan yang mungkin dirasakan oleh orang-orang percaya, doa mereka tidak berhenti. Kitab Kisah Para Rasul menekankan bahwa "gereja terus-menerus berdoa untuknya kepada Allah" (Kisah Rasul 12:5). Doa yang tulus dan tak henti-hentinya ini menjadi kunci utama dalam peristiwa pembebasan yang ajaib.
Pada malam sebelum Petrus dijadwalkan untuk diadili dan dieksekusi, mukjizat terjadi. Sementara Petrus tertidur di antara dua prajurit, sebuah cahaya terang menyinari sel penjaranya, dan sesosok malaikat Tuhan hadir di sana. Malaikat itu membangunkan Petrus dengan menepuk lambungnya, dan dengan instruksi singkat namun jelas, menyuruh Petrus untuk bangkit, mengenakan pakaiannya, dan mengikuti dirinya.
Rantai-rantai yang membelenggu tangan Petrus jatuh begitu saja. Mereka melewati dua regu penjaga, dan kemudian sampai di gerbang besi yang menuju kota. Keajaiban terjadi lagi ketika gerbang itu terbuka dengan sendirinya, tanpa campur tangan manusia. Petrus dan malaikat itu berjalan melewatinya, dan setelah berjalan sejauh satu jalan, malaikat itu tiba-tiba menghilang.
Dalam kebingungan namun lega, Petrus akhirnya menyadari apa yang telah terjadi. Ia berkata, "Sekarang aku tahu, sesungguhnya Tuhan telah mengutus malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala yang diharapkan orang Yahudi." Pernyataan ini mencerminkan kesadaran penuh akan campur tangan ilahi yang luar biasa. Ia melihat bahwa seluruh rencana Herodes dan ekspektasi orang Yahudi untuk melihatnya dihukum mati telah digagalkan oleh kuasa Tuhan.
Kisah ini memberikan pelajaran penting bagi kita. Pertama, pentingnya doa yang tekun. Ketika kita menghadapi kesulitan yang tampaknya mustahil, kita diingatkan untuk berserah kepada Tuhan dalam doa. Kedua, kebesaran kuasa Tuhan yang mampu mengatasi segala rintangan, bahkan penjara terkuat dan penjagaan terketat sekalipun. Ketiga, Tuhan peduli pada umat-Nya dan siap untuk campur tangan demi melindungi mereka yang beriman kepada-Nya.
Kisah Rasul 12:11 bukan sekadar cerita masa lalu, tetapi sebuah pengingat yang kuat akan kesetiaan Tuhan. Kebebasan Petrus dari maut adalah bukti nyata bahwa Tuhan mendengar doa anak-anak-Nya dan memiliki kuasa yang tak terbatas untuk melakukan hal-hal yang ajaib. Iman yang teguh, disertai doa yang tak putus-putus, adalah senjata ampuh yang dapat membawa kita melewati badai kehidupan, seperti halnya Petrus.