Alkitab Kisah Para Rasul menyajikan serangkaian cerita inspiratif tentang pertumbuhan gereja mula-mula dan pelayanan para rasul. Dalam pasal 12 dan 13, kita melihat gambaran yang jelas tentang tantangan yang dihadapi para pengikut Kristus serta bagaimana iman mereka diuji dan diperkuat. Kedua pasal ini menunjukkan daya tahan, keberanian, dan kekuatan ilahi yang memungkinkan Injil terus tersebar meskipun ada perlawanan.
Ilustrasi: Perjalanan Iman dan Pertumbuhan Gereja
Pasal 12 dari Kisah Para Rasul dimulai dengan gambaran tragis mengenai penganiayaan terhadap gereja. Raja Herodes Agrippa I, dalam upayanya untuk menyenangkan orang Yahudi, melakukan tindakan kejam dengan membunuh Yakobus, salah satu dari dua belas rasul, dengan pedang. Ini adalah pukulan telak bagi komunitas Kristen yang sedang berkembang.
Tidak berhenti di situ, Herodes kemudian menangkap Petrus. Gereja, melihat kekejaman yang terjadi, tidak tinggal diam. Mereka berkumpul dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk Petrus. Doa syafaat yang tulus ini menjadi inti dari kekuatan gereja di masa-masa sulit. Perjuangan mereka tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual.
Keajaiban terjadi saat Petrus dipenjara. Dengan campur tangan malaikat Tuhan, ia dibebaskan dari belenggu dan penjagaan ketat. Pengalamannya menunjukkan bahwa meskipun kekuatan manusia mungkin berusaha menghentikan penyebaran Injil, kuasa ilahi selalu ada untuk melindungi dan membebaskan para hamba-Nya. Namun, kisah ini juga diakhiri dengan penghakiman atas Herodes sendiri, sebuah pengingat bahwa kejahatan tidak akan luput dari konsekuensi.
Pasal 13 menandai titik balik penting dalam misi Kristen: dimulainya perjalanan misi pertama yang dipimpin oleh Rasul Paulus (yang sebelumnya dikenal sebagai Saulus) dan Barnabas. Ini adalah babak baru dalam perluasan Injil ke luar dari wilayah Yudea dan Samaria, menuju dunia non-Yahudi.
Melalui tuntunan Roh Kudus, gereja di Antiokhia mengutus Paulus dan Barnabas. Mereka memulai perjalanan mereka ke Siprus, lalu ke Asia Kecil (sekarang Turki). Di setiap kota yang mereka kunjungi, Paulus dan Barnabas tidak pernah gentar untuk memberitakan Yesus Kristus, baik kepada orang Yahudi maupun kepada bangsa-bangsa lain.
Perjalanan misi ini tidak selalu mulus. Mereka menghadapi penolakan, perlawanan dari tokoh-tokoh agama Yahudi yang fanatik, dan bahkan ancaman fisik. Namun, keberanian dan keyakinan mereka didorong oleh firman Allah dan kuasa Roh Kudus. Mereka mengajar di rumah ibadat, berbicara di hadapan para pemimpin, dan menyaksikan banyak orang bertobat dan percaya kepada Yesus.
Pasal 13 juga menggarisbawahi pentingnya pengutusan dan perintisan. Misi ini membuka jalan bagi penyebaran Injil secara masif ke seluruh penjuru kekaisaran Romawi. Kisah rasul 12:24, "Tetapi firman Allah terus berkembang dan bertambah banyak," menjadi bukti nyata bahwa di balik setiap cobaan dan penganiayaan, ada pertumbuhan yang lebih besar.
Kisah rasul pasal 12 dan 13 mengajarkan kita tentang beberapa prinsip penting:
Kedua pasal ini adalah pengingat yang kuat bahwa iman yang teguh, doa yang tak henti-hentinya, dan keberanian untuk menyebarkan kebenaran adalah pilar-pilar penting dalam perjalanan Kristiani, baik pada zaman para rasul maupun di masa kini. Mari kita teruskan warisan iman mereka dengan semangat yang sama.