Kisah Rasul 12 & 14: Iman dan Perjuangan

"Namun firman Allah tidak dapat dihalangi." - Kisah Para Rasul 19:20

Kitab Kisah Para Rasul menyajikan narasi yang kaya akan iman, keberanian, dan penyertaan ilahi dalam penyebaran Injil. Dua bab yang menonjol, pasal 12 dan 14, memberikan gambaran yang kuat tentang tantangan yang dihadapi para rasul dan bagaimana iman mereka teguh di tengah berbagai cobaan. Bab 12 menceritakan tentang penganiayaan yang dialami oleh gereja mula-mula di Yerusalem, sementara bab 14 menggambarkan perjalanan misi Paulus dan Barnabas ke Asia Kecil dan respons yang mereka terima.

Kisah Rasul 12: Ujian Penjara dan Pembebasan Mukjizat

Bab 12 dimulai dengan gambaran pahit tentang kekejaman Raja Herodes Agripa I. Dalam upaya untuk menyenangkan hati orang Yahudi dan mendapatkan popularitas, Herodes memerintahkan untuk menangkap dan membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ini adalah pukulan telak bagi gereja. Tidak berhenti di situ, Herodes kemudian menangkap Petrus, berharap untuk melakukan hal yang sama terhadapnya setelah hari raya Paskah. Gereja berdoa tanpa henti untuk Petrus.

Keadaan tampak begitu suram, Petrus dikurung di penjara dengan dua orang penjaga, dirantai, dan dijaga ketat. Namun, di tengah kegelapan dan keputusasaan, kuasa Allah bekerja dengan luar biasa. Pada malam sebelum Herodes akan membawanya ke hadapan umum, malaikat Tuhan hadir di penjara. Rantai-rantai terlepas dari tangan Petrus, dan ia diperintahkan untuk bangkit dan mengikuti malaikat itu. Secara ajaib, pintu-pintu besi terbuka dengan sendirinya, dan mereka berjalan melewati penjaga dan sampai di jalan.

Ketika Petrus akhirnya menyadari apa yang terjadi, ia pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes Markus, di mana banyak orang berkumpul dan berdoa. Ketidakpercayaan mereka ketika Petrus mengetuk pintu dan seorang hamba perempuan bernama Rode memberitahukan bahwa Petrus ada di depan pintu menunjukkan betapa seriusnya situasi tersebut dan betapa besar mukjizat yang baru saja terjadi. Kisah ini menegaskan bahwa doa orang benar sungguh besar kuasanya, dan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah, bahkan ketika situasi terlihat tanpa harapan.

Kisah Rasul 14: Misi, Mukjizat, dan Perjuangan di Asia Kecil

Berpindah ke bab 14, kita melihat Paulus dan Barnabas dalam perjalanan misi mereka yang kedua ke Asia Kecil. Mereka mengunjungi kota-kota seperti Ikonium, Listra, dan Derbe. Di sana, mereka memberitakan Injil, melakukan banyak tanda dan mukjizat yang menguatkan iman orang percaya, dan mendirikan jemaat-jemaat baru.

Salah satu peristiwa paling menarik terjadi di Listra, di mana Paulus menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahir. Orang-orang terkejut dan segera menyimpulkan bahwa mereka adalah dewa-dewa yang turun dalam wujud manusia, Barnabas dianggap sebagai Zeus dan Paulus sebagai Hermes karena dialah yang berbicara. Upaya mereka untuk menghentikan pemujaan ini dan menjelaskan bahwa mereka hanyalah manusia yang membawa kabar baik dari Allah menjadi tantangan tersendiri.

Namun, perjalanan mereka tidak hanya dipenuhi dengan kesuksesan. Di kota-kota yang sama, para rasul juga menghadapi penolakan yang keras. Orang-orang Yahudi yang tidak percaya datang dari Antiokhia dan Ikonium, menghasut orang banyak dan melempari Paulus dengan batu hingga ia dianggap mati. Ajaibnya, Paulus bangkit kembali dan melanjutkan perjalanannya, menunjukkan ketahanan luar biasa yang diberikan oleh Roh Kudus. Setelah menguatkan para murid dan menunjuk penatua-penatua di setiap jemaat, mereka kembali ke Antiokhia, tempat asal misi mereka.

Kedua bab ini, Kisah Rasul 12 dan 14, secara bersama-sama melukiskan gambaran yang jelas tentang penganiayaan yang hebat, intervensi ilahi yang ajaib, keberanian yang tak tergoyahkan, dan tantangan yang harus dihadapi oleh para pelayan Injil. Mereka mengajarkan kita bahwa meskipun dunia mungkin menentang, Firman Tuhan tidak dapat dihalangi, dan iman yang teguh akan selalu menemukan jalan. Kisah-kisah ini tetap menjadi sumber inspirasi dan pengingat akan kuasa Allah yang bekerja dalam kehidupan orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Simbol yang mewakili Firman Allah yang tak terhalangi.