Kisah Rasul 12:16 - Allah Bertindak Melalui Doa

"Dan sesudah itu ia pun pergi dari hadapan Maria, ibu Yohanes yang disebut Markus." (Kisah Para Rasul 12:12)

Kisah Para Rasul 12:16 membawa kita pada momen yang luar biasa, sebuah bukti nyata dari kekuatan doa yang tak terduga dan campur tangan ilahi yang ajaib. Ayat ini, meskipun singkat, merangkum sebuah peristiwa dramatis yang melibatkan penangkapan dan pembebasan Petrus, salah satu rasul terkemuka Yesus Kristus. Pada masa itu, gereja mula-mula menghadapi penganiayaan hebat dari pihak berwenang, dan penangkapan Petrus menjadi puncak ketakutan dan ketegangan bagi para pengikut Kristus.

Herodes Agripa I, yang memerintah Yudea, menangkap Petrus dan memenjarakannya dengan tujuan untuk memuaskannya orang-orang Yahudi dengan mengorbankan seorang pemimpin Kristen. Petrus ditempatkan di bawah penjagaan ketat, dijaga oleh dua regu prajurit Romawi, dan dirantai dengan dua rantai. Situasi ini tampak suram, dengan harapan Petrus untuk bebas hampir pupus. Namun, di sinilah kehebatan iman dan doa mulai beraksi.

Sementara Petrus berada di dalam penjara, jemaat berkumpul dan berdoa dengan tekun tanpa henti untuknya. Doa mereka bukan sekadar permintaan, melainkan seruan iman yang mendalam, sebuah pengakuan bahwa hanya Allah yang berkuasa untuk campur tangan. Kisah Para Rasul 12:5 secara jelas menyatakan, "Tetapi tanpa putus-putusnya jemaat mendoakannya kepada Allah untuknya." Doa-doa ini menciptakan gelombang dukungan spiritual yang tak terlihat, membentang ke arah sel penjara yang dingin.

Ilustrasi gambaran malaikat membebaskan Petrus dari penjara, menunjukkan kekuatan ilahi dan doa yang terkabul.

Pada malam sebelum Herodes berencana membawa Petrus ke hadapan rakyat, mukjizat terjadi. Seorang malaikat Tuhan turun ke dalam penjara, cahayanya menerangi sel. Dengan sentuhan ilahi, rantai yang membelenggu Petrus terlepas seketika. Malaikat itu memerintahkan Petrus untuk bangun, mengenakan pakaiannya, dan mengikuti dia. Petrus, yang awalnya tidak yakin apakah ia sedang bermimpi atau tidak, akhirnya tersadar bahwa Allah benar-benar telah bertindak. Mereka berjalan melewati dua regu penjaga dan gerbang besi yang kemudian terbuka sendiri. Keluarnya Petrus dari penjara bukanlah karena usaha manusia, melainkan murni karena campur tangan supranatural yang didorong oleh doa umat-Nya.

Ketika Petrus sadar bahwa ia telah dibebaskan, ia pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut Markus, di mana banyak jemaat sedang berkumpul dan berdoa. Pertemuan ini adalah momen pelepasan ketegangan dan kelegaan yang luar biasa. Berita tentang pembebasan Petrus menyebar, menimbulkan keheranan di antara para pengikut Kristus. Ayat 16 secara spesifik menyebutkan reaksi mereka ketika Petrus tiba: "Sesudah itu ia pergi ke tempat lain." Ini menunjukkan bahwa setelah memastikan keselamatannya dan mengungkapkan rasa syukurnya, Petrus melanjutkan pelayanannya. Kisah ini menegaskan kembali bahwa Allah mendengarkan doa umat-Nya dan mampu melakukan hal-hal yang luar biasa, bahkan dalam situasi yang paling mustahil sekalipun. Ini adalah pengingat kuat tentang kuasa doa yang saleh dan kesetiaan Allah untuk melindungi umat-Nya.