Ayat ini dari Kitab Kisah Para Rasul bab 12, ayat 7, menggambarkan salah satu kisah paling dramatis dalam kehidupan Rasul Petrus. Dalam peristiwa ini, Petrus ditangkap oleh Raja Herodes dan dipenjarakan, menghadapi ancaman hukuman mati yang pasti akan segera dilaksanakan. Penjara tempatnya ditahan adalah tempat yang paling aman, dijaga oleh banyak prajurit, dengan Petrus dibelenggu dua rantai, satu di tangan kanan dan satu di tangan kiri, terikat pada dua penjaga. Keadaannya tampak begitu genting, tanpa harapan bagi para pengikutnya untuk membebaskannya.
Namun, di tengah kegelapan dan keputusasaan itulah, kemuliaan ilahi dinyatakan. Malaikat Tuhan hadir, bukan sebagai tamu biasa, tetapi sebagai utusan yang membawa kuasa dan campur tangan supranatural. Cahaya yang bersinar di dalam sel yang gelap gulita itu menandakan kehadiran ilahi yang tidak dapat ditolak. Keberadaan malaikat tersebut begitu nyata, begitu kuat, hingga membangkitkan Petrus dari tidurnya yang mungkin dalam, atau dari kelemahannya menghadapi situasi.
Sentuhan malaikat pada rusuk Petrus adalah titik sentral dari mukjizat ini. Itu adalah sentuhan yang membangunkan, bukan sentuhan yang menakutkan atau menyakiti. Dan kata-kata yang diucapkannya, "Bangunlah segera!", bukan sekadar perintah, melainkan pembebasan yang seketika. Keajaiban sejati terjadi ketika rantai-rantai yang mengikat Petrus gugur begitu saja dari tangan-tangannya. Ini adalah demonstrasi kuasa Tuhan yang melampaui segala bentuk pengekangan manusia.
Kisah ini bukan hanya tentang pembebasan fisik Petrus dari penjara Herodes, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Ia mengingatkan kita bahwa, dalam kesulitan yang paling berat sekalipun, ketika harapan manusia telah pupus, Tuhan memiliki cara untuk campur tangan dan membebaskan umat-Nya. Doa-doa gereja yang tak henti-hentinya untuk Petrus adalah bukti pentingnya persekutuan iman dan dukungan spiritual di masa-masa sulit.
Mukjizat ini menegaskan kembali kedaulatan dan kuasa Tuhan atas segala penguasa duniawi, termasuk raja yang paling berkuasa sekalipun. Herodes, dengan seluruh kekuatannya, tidak mampu menahan campur tangan Tuhan. Kisah rasul 12:7 menjadi bukti nyata bahwa, bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil. Kuasa-Nya mampu mematahkan belenggu terberat, menerangi kegelapan terpekat, dan membawa kelepasan di saat yang paling tidak terduga. Ini adalah pesan pengharapan yang abadi bagi semua orang yang percaya.