Yehezkiel 10:16

"Dan ketika para kerub itu pergi, roda-roda bergemerincing di samping mereka, dan kemuliaan Allah Israel ada di atas mereka."

Kemuliaan TUHAN

Kitab Yehezkiel adalah salah satu kitab nabi besar dalam Perjanjian Lama yang penuh dengan penglihatan visioner dan pesan ilahi. Salah satu penglihatan yang paling menakjubkan dan penuh makna adalah yang tercatat dalam pasal 10, di mana nabi Yehezkiel menyaksikan kemuliaan Allah yang bergerak dari Yerusalem. Ayat 16, khususnya, memberikan gambaran sekilas tentang gerakan supranatural ini: "Dan ketika para kerub itu pergi, roda-roda bergemerincing di samping mereka, dan kemuliaan Allah Israel ada di atas mereka."

Penglihatan ini terjadi pada masa ketika bangsa Israel sedang mengalami hukuman ilahi akibat dosa dan ketidaktaatan mereka yang terus-menerus. Bait Allah, pusat ibadah dan kehadiran Allah, telah tercemar. Dalam penglihatan ini, Yehezkiel melihat makhluk-makhluk surgawi yang disebut kerub, beserta roda-roda yang berputar di dekatnya. Kedua elemen ini, kerub dan roda-roda, sering dihubungkan dengan takhta Allah dan mobilitas ilahi. Keberadaan mereka menandakan bahwa Allah, meskipun murka karena dosa, tetap memiliki otoritas dan kemampuan untuk bergerak ke mana pun kehendak-Nya membawa-Nya.

Ungkapan "roda-roda bergemerincing di samping mereka" memberikan kesan suara yang dinamis dan kekuatan yang tersembunyi. Ini bukan sekadar objek mati, melainkan bagian dari sistem ilahi yang kompleks dan aktif. Suara gemerincing ini bisa diartikan sebagai tanda bahwa penghakiman ilahi sedang berlangsung, atau bahwa Allah sedang mempersiapkan langkah-Nya yang berikutnya. Yang paling penting adalah frasa terakhir dari ayat tersebut: "dan kemuliaan Allah Israel ada di atas mereka." Ini menegaskan bahwa meskipun Allah meninggalkan Bait Suci yang dikuduskan karena dosa umat-Nya, Dia tidak meninggalkan umat-Nya sepenuhnya. Kemuliaan-Nya tetap menyertai para kerub dan roda-roda, menunjukkan bahwa kehadiran ilahi tidak terikat pada satu tempat fisik, tetapi mengikuti kehendak dan rencana Allah.

Bagi umat percaya, ayat ini membawa pesan penting tentang kedaulatan Allah. Ia tidak hanya berkuasa atas sejarah manusia, tetapi juga atas tatanan surgawi. Bahkan ketika umat-Nya jatuh dalam dosa dan menghadapi konsekuensi yang berat, Allah tidak pernah kehilangan kendali. Kemuliaan-Nya, yang melambangkan hadirat dan kekuasaan-Nya, selalu menyertai rencana-Nya. Ini bisa menjadi sumber penghiburan dan harapan. Meskipun kita mungkin mengalami masa-masa sulit atau merasakan ditinggalkan, penglihatan Yehezkiel mengingatkan kita bahwa Allah selalu hadir dan bekerja sesuai dengan tujuan-Nya yang sempurna. Pertobatan dan kembali kepada-Nya adalah kunci untuk mengalami kembali kemuliaan-Nya dalam hidup kita.

Pesan dari Yehezkiel 10:16 juga dapat diinterpretasikan dalam konteks yang lebih luas tentang keadilan dan belas kasihan Allah. Penglihatan ini terjadi saat penghakiman sedang berlangsung, namun juga mengandung janji akan pemulihan. Kerub dan roda-roda yang bergerak bersama kemuliaan Allah menunjukkan bahwa Allah memiliki rencana yang melampaui penghukuman semata. Ia adalah Allah yang setia pada perjanjian-Nya, dan Ia akan memulihkan umat-Nya ketika mereka berbalik kepada-Nya.

Oleh karena itu, kita diundang untuk merenungkan makna ayat ini. Bagaimana kita merespons teguran ilahi? Apakah kita bersedia untuk mengakui dosa-dosa kita dan bertobat? Penglihatan Yehezkiel adalah pengingat bahwa Allah melihat segalanya, dan bahwa Ia adalah Allah yang kudus dan adil. Namun, Ia juga adalah Allah yang penuh kasih dan berbelas kasihan, yang selalu menawarkan jalan keluar melalui pertobatan dan iman.