Kisah Rasul 13:26: Kabar Keselamatan bagi Kita

"Saudara-saudara, anak-anak keturunan Abraham, dan kamu yang takut kepada Allah, kepadamu firman keselamatan ini diutus."

Dalam setiap lembaran sejarah kekristenan, terdapat narasi-narasi yang penuh makna dan menjadi pijakan iman bagi jutaan orang. Salah satu momen penting itu terekam dalam Kitab Para Rasul, khususnya pada pasal 13 ayat 26. Ayat ini bukan sekadar catatan historis tentang perjalanan para rasul, melainkan sebuah deklarasi penting tentang inti dari Injil itu sendiri: kabar baik keselamatan yang ditawarkan kepada setiap orang.

Paulus, dalam khotbahnya di Antiokhia Pisidia, dengan penuh keyakinan menyampaikan pesan ini. Ia berbicara kepada orang-orang Yahudi, keturunan Abraham, dan juga kepada mereka yang takut akan Allah dari kalangan non-Yahudi. Ini menunjukkan jangkauan universal dari pesan keselamatan. Paulus tidak membatasi tawaran ini hanya untuk satu kelompok etnis atau agama tertentu, melainkan membukanya lebar bagi siapa saja yang mau menerima. Kata "keturunan Abraham" mengingatkan akan janji ilahi yang telah diberikan sejak lama, sebuah janji yang kini digenapi dalam Yesus Kristus. Sementara itu, penyebutan "kamu yang takut kepada Allah" mencakup orang-orang yang mencari kebenaran dan bersedia menyembah Tuhan, meskipun mereka belum terikat dalam perjanjian Musa.

Inti dari pesan Paulus adalah bahwa "firman keselamatan ini diutus." Ini berarti keselamatan bukanlah sesuatu yang harus diperjuangkan atau diciptakan oleh manusia, melainkan sebuah anugerah yang datang dari Tuhan. Kata "diutus" menyiratkan sebuah tindakan aktif dari pihak ilahi, sebuah pengiriman yang penuh tujuan dan kasih. Tentu saja, firman keselamatan ini merujuk pada kabar tentang Yesus Kristus: kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya, yang telah menebus dosa manusia dan membuka jalan bagi rekonsiliasi dengan Allah.

Mengapa pesan ini sangat krusial? Karena di dunia yang seringkali dipenuhi dengan ketidakpastian, penderitaan, dan kesadaran akan keterbatasan diri, manusia senantiasa merindukan harapan dan pembebasan. Kisah rasul 13:26 mengingatkan kita bahwa harapan sejati dan pembebasan tertinggi telah diberikan. Ini adalah undangan untuk tidak hanya mendengarkan, tetapi juga untuk merespons firman tersebut. Respons yang dimaksud adalah iman: keyakinan pada pribadi dan karya Yesus Kristus, serta pertobatan dari jalan yang salah menuju kehidupan yang berkenan kepada Allah.

Kisah ini terus bergema hingga kini. Pesan keselamatan itu masih diutus, bukan lagi hanya melalui khotbah di sinagoge atau pertemuan kecil, melainkan melalui berbagai media dan kesaksian hidup orang percaya. Ajakan untuk datang kepada firman keselamatan terbuka bagi siapa saja, tanpa memandang latar belakang, status sosial, atau kesalahan masa lalu. Ini adalah anugerah yang tak ternilai, sebuah kabar baik yang layak untuk dibagikan dan diterima dengan hati yang terbuka. Melalui pemahaman akan ayat ini, kita diingatkan akan kasih Allah yang besar dan rencana-Nya yang sempurna untuk membawa kita kepada kehidupan yang berkelimpahan.