"Dan Ia menampakkan diri selama beberapa hari kepada mereka, yang pergi bersama-sama dengan Dia dari Galilea ke Yerusalem. Merekalah saksi-saksi-Nya di kalangan umat-Nya."
Kisah Para Rasul pasal 13, ayat 31, memberikan sebuah sorotan penting mengenai kelanjutan kesaksian setelah kebangkitan Yesus Kristus. Ayat ini secara singkat namun padat menyampaikan sebuah fakta fundamental: mereka yang telah berjalan bersama Yesus sejak masa pelayanan-Nya di Galilea, dan kemudian menyertai-Nya hingga ke Yerusalem, tidak hanya menjadi saksi atas peristiwa-peristiwa luar biasa yang terjadi, tetapi juga menjadi agen penyebar kabar baik yang tak ternilai harganya.
Perjalanan dari Galilea ke Yerusalem bukanlah perjalanan yang singkat. Ini melibatkan waktu, pengorbanan, dan dedikasi. Murid-murid ini telah melihat, mendengar, dan mengalami secara langsung ajaran, mukjizat, dan khususnya kebangkitan Yesus. Mereka adalah orang-orang yang telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri bahwa Ia benar-benar bangkit dari kematian, sebuah peristiwa yang menjadi fondasi iman Kristen.
Ayat ini menegaskan bahwa penampakan Yesus setelah kebangkitan-Nya bukanlah kejadian sekali saja. Ia menampakkan diri "selama beberapa hari". Periode ini sangat krusial. Ini memberikan kesempatan bagi para murid untuk sepenuhnya memahami kenyataan kebangkitan-Nya, menghilangkan keraguan, dan memperkuat iman mereka. Penampakan ini bukan hanya untuk meyakinkan mereka secara pribadi, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka sebagai saksi yang tangguh dan berani.
Menjadi "saksi-saksi-Nya di kalangan umat-Nya" adalah mandat yang diberikan. Mereka tidak hanya menjadi saksi bagi dunia, tetapi secara khusus bagi bangsa Yahudi, "umat-Nya" yang telah dinubuatkan akan menerima Mesias. Ini menunjukkan sebuah strategi ilahi yang dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu kaum mereka sendiri, sebelum kabar sukacita itu menjangkau seluruh bangsa dan akhirnya seluruh dunia. Kesaksian ini didasarkan pada pengalaman pribadi yang tak terbantahkan. Mereka tidak bersaksi tentang sesuatu yang hanya mereka dengar atau baca, melainkan tentang apa yang telah mereka lihat dan alami secara langsung.
Kisah para rasul 13:31 mengingatkan kita bahwa iman Kristen dibangun di atas kesaksian. Para rasul dan murid-murid awal adalah saksi mata yang kredibel. Kesaksian mereka, yang kemudian dicatat dalam Kitab Suci dan disebarkan melalui pelayanan gereja mula-mula, adalah dasar bagi iman kita hari ini. Mereka telah melakukan tugas mereka dengan setia, menghadapi kesulitan, penganiayaan, bahkan kematian, demi kebenaran kesaksian mereka.
Pesan dari ayat ini tetap relevan hingga kini. Kita, sebagai pengikut Kristus, juga dipanggil untuk menjadi saksi-Nya. Meskipun kita tidak memiliki pengalaman langsung melihat Yesus secara fisik setelah kebangkitan-Nya, kita memiliki Kitab Suci yang berisi kesaksian para saksi mata, dan Roh Kudus yang memampukan kita untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya dan membagikan kabar baik itu kepada orang lain. Kisah para rasul 13:31 adalah pengingat akan sebuah kelanjutan yang indah: kebangkitan Yesus bukan akhir dari sebuah cerita, melainkan awal dari penyebaran kabar baik yang terus bergema melintasi zaman.