"Sebab itu Ia berkata dalam nas itu: 'Siapa pun Engkau, Engkau tidak akan dibiarkan menjadi bangkai di dalam kubur, tetapi Engkau akan melihat Yang Kudus dari pada TUHAN.'"
Ayat Kisah Para Rasul 13:35 ini adalah kutipan yang sangat kuat dari khotbah Rasul Paulus di Antiokhia Pisidia. Kutipan ini merujuk pada Mazmur 16:10, yang menunjukkan ketidakmungkinan Yesus Kristus untuk tetap berada dalam kematian. Paulus menggunakan ayat ini untuk membuktikan kebangkitan Yesus, menegaskan bahwa kematian tidak dapat menguasai-Nya dan bahwa kubur tidak dapat menahan-Nya. Kebangkitan-Nya adalah bukti nyata dari kuasa dan kasih setia Allah yang melampaui batas-batas kehidupan dan kematian.
Dalam konteks khotbahnya, Paulus sedang berbicara kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, menjelaskan bagaimana Allah telah memenuhi janji-Nya kepada Israel melalui Yesus Kristus. Ia menekankan bahwa pengorbanan Yesus di kayu salib bukanlah akhir, melainkan permulaan dari kemenangan atas dosa dan maut. Janji untuk tidak dibiarkan menjadi bangkai di dalam kubur dan melihat Yang Kudus dari pada TUHAN adalah gambaran kebangkitan yang mulia dan kehidupan kekal yang ditawarkan melalui iman kepada Kristus.
Kisah Rasul 13:35 bukan hanya sebuah pernyataan teologis, tetapi juga sebuah pesan harapan yang mendalam bagi setiap orang. Pesan ini memberitahukan bahwa Allah memiliki rencana penebusan yang sempurna, yang terwujud sepenuhnya dalam kebangkitan Yesus. Hal ini menjamin bahwa mereka yang percaya kepada Yesus akan mengalami pembebasan dari kuasa dosa dan kematian, serta memiliki pengharapan akan kehidupan kekal bersama Allah. Kasih setia Allah, yang dinyatakan melalui kebangkitan Kristus, adalah fondasi iman yang kokoh dan sumber kekuatan bagi para pengikut-Nya.
Lebih dari sekadar janji, ayat ini mengundang kita untuk merenungkan kedalaman kasih Allah yang tak terbatas. Ia tidak hanya menginginkan kita terhindar dari kebinasaan kekal, tetapi juga ingin kita mengalami hadirat-Nya yang kudus dan kemuliaan-Nya. Kebangkitan Yesus adalah bukti bahwa rencana Allah selalu berhasil, dan kasih-Nya selalu menang. Kisah ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap situasi, bahkan dalam menghadapi kematian, ada harapan yang diberikan oleh Allah yang setia.
Untuk mendalami lebih lanjut, Anda bisa membaca seluruh bagian Kisah Para Rasul pasal 13 untuk memahami konteks lengkap dari khotbah Paulus ini. Mengerti latar belakangnya akan membantu menghargai betapa pentingnya ayat ini dalam penyebaran Injil dan penguatan iman jemaat mula-mula.