"Ketika mereka tiba di Salamis, mereka memberitakan firman Allah di rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes juga menjadi pembantu mereka."
Kisah Para Rasul pasal 13 membuka lembaran baru dalam narasi penyebaran Injil Kristen. Ayat kelima secara spesifik menyebutkan kedatangan Paulus dan Barnabas ke kota Salamis, salah satu kota utama di pulau Siprus. Ini menandai awal dari perjalanan misi mereka yang pertama, sebuah ekspedisi penting yang akan membawa mereka ke berbagai penjuru dunia Mediterania untuk mewartakan kabar baik tentang Yesus Kristus.
Sesampainya di Salamis, langkah pertama mereka adalah memasuki rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Tindakan ini sangat logis dan strategis. Pada masa itu, jemaat Yahudi tersebar di berbagai kota di seluruh Kekaisaran Romawi, dan rumah-rumah ibadat mereka sering kali menjadi titik awal bagi para penginjil untuk menyampaikan pesan mereka. Paulus, yang memiliki latar belakang Farisi dan pemahaman mendalam tentang Kitab Suci Perjanjian Lama, sangat memahami audiens ini dan bagaimana menghubungkan ajaran Kristus dengan janji-janji Allah yang telah dinyatakan kepada bangsa Israel.
Menariknya, ayat ini juga menyoroti kehadiran Yohanes, yang kemudian dikenal sebagai Markus. Disebutkan bahwa Yohanes juga turut menjadi "pembantu" atau pelayan bagi Paulus dan Barnabas. Kehadirannya menunjukkan bahwa misi ini adalah sebuah tim yang terorganisir, di mana setiap anggota memiliki peran dan kontribusi. Meskipun detail peran Yohanes dalam permulaan misi ini tidak dirinci, partisipasinya sangat krusial. Kelak, Yohanes Markus akan menjadi penulis salah satu Injil dan seorang tokoh penting dalam perluasan gereja.
Salamis bukanlah tujuan akhir mereka. Di sana, mereka memulai tugas penginjilan, memberitakan firman Allah. Tindakan ini membuka jalan bagi penyebaran Injil di luar komunitas Yahudi, yang menjadi fokus utama dari kisah para rasul selanjutnya. Perjalanan mereka di Siprus, dan kemudian ke wilayah Asia Kecil, menjadi bukti nyata dari keberanian, iman, dan determinasi para rasul untuk menggenapi Amanat Agung yang diberikan oleh Yesus.
Kisah Rasul 13:5 memberikan gambaran singkat namun kuat tentang dimulainya fase baru dalam misi Kristen. Ini bukan lagi sekadar pertumbuhan di Yerusalem, melainkan peluncuran misi penginjilan yang ambisius. Ayat ini menggarisbawahi pentingnya rumah ibadat sebagai tempat pewartaan, peran serta para pendukung dalam pelayanan, dan keberanian untuk melangkah ke tempat-tempat baru demi menyebarkan kabar baik. Perjalanan mereka melalui Salamis dan tempat-tempat lain di Siprus merupakan batu loncatan bagi upaya misionaris yang lebih luas dan berdampak besar bagi sejarah dunia.