"Ia berada di sana bersama-sama dengan wali negeri, Sergius Paulus, seorang yang bijaksana. Orang ini memanggil Barnabas dan Saul, karena ia ingin mendengar Firman Allah."
Visualisasi perjalanan para rasul ke Siprus dan pertemuan dengan Sergius Paulus.
Kisah Para Rasul pasal 13 membawa kita pada sebuah perjalanan misionaris yang penuh makna, salah satunya tertulis pada ayat ketujuh yang menyebutkan pertemuan krusial antara para rasul dengan Sergius Paulus di pulau Siprus. Ayat ini bukan sekadar catatan geografis atau daftar nama, melainkan sebuah penanda penting dalam penyebaran Injil di masa awal Kekristenan.
Saat itu, Barnabas dan Saul (yang kemudian dikenal sebagai Rasul Paulus) sedang menjalankan misi pelayanan mereka. Perjalanan ini membawa mereka ke pulau Siprus, sebuah wilayah yang kaya secara strategis dan budaya. Di sanalah mereka bertemu dengan seorang tokoh penting bernama Sergius Paulus, yang menjabat sebagai gubernur atau wali negeri di wilayah tersebut. Teks Alkitab menggambarkan Sergius Paulus sebagai pribadi yang "bijaksana." Kata "bijaksana" di sini bisa merujuk pada kecerdasannya, kebijaksanaannya dalam memimpin, atau lebih luas lagi, keterbukaannya terhadap hal-hal baru dan mendalam.
Yang membuat pertemuan ini begitu signifikan adalah keinginan tulus Sergius Paulus untuk "mendengar Firman Allah." Ini adalah momen langka di mana seorang pejabat tinggi, yang mungkin memiliki kekuasaan dan pengaruh besar, secara proaktif mencari kebenaran rohani. Ini menunjukkan bahwa pesan Injil yang dibawa oleh Barnabas dan Saul memiliki daya tarik yang kuat, mampu menembus batasan sosial dan status. Sergius Paulus tidak hanya ingin mendengar cerita biasa, tetapi secara spesifik ia merindukan ajaran yang berasal dari Allah.
Dalam konteks sejarah, tindakan Sergius Paulus ini bisa dianggap sebagai keberanian tersendiri. Menerima dan mendengarkan ajaran yang dibawa oleh orang asing, terutama ajaran yang bisa jadi kontroversial atau berbeda dari kepercayaan yang ada, bukanlah hal yang mudah. Namun, keterbukaannya membuka pintu bagi pengaruh besar Kekristenan di wilayah itu. Kisah selanjutnya dalam pasal ini menceritakan bagaimana Barnabas dan Saul berhadapan dengan Elimas, seorang ahli sihir yang mencoba menghalangi pekerjaan mereka. Namun, berkat iman dan kuasa ilahi, Saul berhasil membuat Elimas buta sementara, dan inilah yang akhirnya meyakinkan Sergius Paulus akan kebenaran ajaran yang mereka sampaikan.
Kisah Rasul 13:7 memberikan kita pelajaran berharga tentang pentingnya keterbukaan hati untuk mencari kebenaran, terlepas dari siapa pembawanya atau status sosial kita. Ini juga menunjukkan bahwa Firman Allah memiliki kekuatan untuk menjangkau setiap lapisan masyarakat, bahkan para pemimpin yang berkuasa. Pertemuan di Siprus ini menjadi salah satu fondasi penting dalam perluasan Injil ke dunia non-Yahudi, membuka jalan bagi misi-misi berikutnya yang akan membentuk lanskap keagamaan dunia.