Kisah Para Rasul 14:22 "Dan sesudah mereka memberi nasihat di kota itu dan menyediakan banyak orang murid, kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia."

Perjalanan Penuh Berkat

Ayat Kisah Para Rasul 14:22 menjadi sebuah penutup yang penting dari misi Paulus dan Barnabas di berbagai kota. Ayat ini bukan sekadar catatan geografis tentang kepulangan mereka, melainkan sebuah refleksi mendalam tentang pertumbuhan iman dan pelayanan yang telah mereka jalankan. Setelah menghadapi berbagai rintangan, penganiayaan, dan keraguan, kedua rasul ini justru memilih untuk kembali memperkuat jemaat-jemaat yang telah mereka dirikan. Ini menunjukkan sebuah prinsip penting dalam pelayanan Kristen: tidak cukup hanya menabur benih, tetapi juga harus merawat dan menguatkan pertumbuhan iman para pengikut Kristus.

Perjalanan mereka ke Antiokhia, Listra, dan Ikonium dipenuhi dengan khotbah Injil, mukjizat penyembuhan, dan ajaran tentang Kerajaan Allah. Namun, tidak semua respons positif. Ada penolakan, bahkan kekerasan dari sebagian orang yang tidak percaya. Di Listra, Paulus pernah dirajam hingga dianggap mati, namun ia bangkit kembali. Pengalaman-pengalaman pahit ini tentu menguji ketahanan dan iman mereka. Akan tetapi, ayat ini menunjukkan bahwa justru setelah melalui kesulitan tersebut, mereka kembali untuk "menyediakan banyak orang murid" dan "memberi nasihat". Ini adalah bukti keteguhan hati dan kasih mereka yang tak pernah padam bagi Kristus dan bagi jiwa-jiwa yang telah diselamatkan.

Pesan utama dari ayat ini adalah pentingnya penguatan iman. Misi para rasul tidak berhenti pada tahap penginjilan awal, tetapi berlanjut pada pendalaman dan pemeliharaan iman para percaya. Mereka tahu bahwa setelah menerima pesan Injil, setiap orang Kristen membutuhkan bimbingan, nasihat, dan dorongan untuk terus bertumbuh dalam kebenaran. Proses ini seringkali tidak mudah. Ada kalanya iman baru terguncang oleh kesulitan, godaan, atau ajaran sesat. Oleh karena itu, kehadiran para pemimpin rohani yang memberikan pengajaran yang sehat dan menguatkan sangatlah krusial.

Kisah Para Rasul 14:22 juga mengajarkan kita tentang keberanian dan ketekunan. Meskipun mereka mungkin telah merasakan kelelahan fisik dan mental, Paulus dan Barnabas tidak mundur. Mereka kembali ke tempat-tempat di mana mereka mungkin menghadapi permusuhan, dengan tujuan untuk membangun dan memperlengkapi orang-orang percaya. Ini adalah gambaran dari panggilan untuk tidak mudah menyerah dalam mengasihi dan melayani sesama, terutama dalam hal membimbing mereka kepada kebenaran.

Dalam konteks kekinian, ayat ini tetap relevan. Setiap gereja dan setiap orang percaya dipanggil untuk tidak hanya menjadi penerima Injil, tetapi juga menjadi agen penguat iman bagi orang lain. Baik melalui doa, nasihat yang membangun, teladan hidup, maupun pelayanan yang nyata, kita dapat turut ambil bagian dalam misi menguatkan jemaat. Mari kita renungkan bagaimana kita dapat meneladani semangat para rasul dalam Kisah Para Rasul 14:22, yaitu terus bertekun dalam pelayanan, menguatkan iman sesama, dan menjadikan pertumbuhan rohani sebagai prioritas.