Kisah Para Rasul 14:23

"Mereka telah menetapkan penatua-penatua bagi jemaat di tiap-tiap kota dengan mengheningkan doa dan dengan membicarakan mereka kepada Tuhan, yang kepada-Nya mereka percaya."
Ilustrasi Pengangkatan Penatua oleh Rasul Kisah Rasul 14:23 Rasul Rasul Jemaat Doa Percaya

Ayat Kisah Para Rasul 14:23 mencatat salah satu momen penting dalam sejarah awal kekristenan: penunjukan para pemimpin gereja. Peristiwa ini terjadi setelah Rasul Paulus dan Barnabas melakukan perjalanan misi yang sangat berhasil, menyebarkan Injil ke berbagai kota di Asia Kecil, termasuk di Antiokhia di Pisidia, Ikonium, Listra, dan Derbe. Di setiap kota yang mereka kunjungi, Injil diberitakan, mukjizat terjadi, dan banyak orang menerima Kristus.

Namun, pekerjaan mereka tidak berhenti pada penginjilan dan pembentukan jemaat baru. Kunci dari keberlanjutan gereja dan kepemimpinan yang efektif terletak pada penguatan struktur internalnya. Inilah mengapa Paulus dan Barnabas mengambil langkah krusial untuk menetapkan penatua di setiap jemaat. Penatua (dalam bahasa Yunani disebut presbyteros) pada masa itu adalah para pemimpin rohani yang bertugas membimbing, mengajar, dan menjaga jemaat dalam iman.

Proses penetapan ini digambarkan sangat sakral dan penuh kepercayaan kepada Tuhan. Paulus dan Barnabas tidak mengangkat orang berdasarkan kekuatan pribadi atau popularitas semata. Sebaliknya, mereka melakukannya "dengan mengheningkan doa dan dengan membicarakan mereka kepada Tuhan". Ini menunjukkan bahwa pemilihan pemimpin dilakukan melalui doa yang sungguh-sungguh, memohon tuntunan ilahi. Mereka menyerahkan seluruh proses ini ke dalam tangan Tuhan, mengakui bahwa hanya Dia yang mengetahui hati dan kelayakan seseorang untuk melayani.

Lebih lanjut, mereka "membicarakan mereka kepada Tuhan, yang kepada-Nya mereka percaya". Frasa ini menyiratkan sebuah doa permohonan dan penyerahan yang mendalam. Mereka bukan hanya mendoakan orang yang dipilih, tetapi juga meminta agar Tuhan sendiri yang mengokohkan dan memberkati mereka dalam tugas kepemimpinan. Ada keyakinan penuh bahwa Tuhan yang telah memanggil mereka ke dalam pelayanan adalah Tuhan yang setia untuk memelihara dan memperlengkapi para penatua yang dipilih itu.

Kisah ini mengajarkan kita pelajaran berharga tentang kepemimpinan dalam gereja. Pertama, pentingnya doa dalam pemilihan pemimpin. Keputusan yang diambil tanpa doa yang tulus dan penyerahan kepada kehendak Tuhan rentan terhadap kesalahan manusiawi. Kedua, penekanan pada iman. Para rasul dan para penatua yang dipilih harus memiliki iman yang teguh kepada Tuhan. Iman inilah yang menjadi dasar pelayanan mereka dan kekuatan mereka dalam menghadapi tantangan.

Praktik ini menjadi fondasi bagi struktur kepemimpinan gereja di seluruh dunia hingga hari ini. Dengan menetapkan penatua, Paulus dan Barnabas memastikan adanya kelangsungan pengajaran yang benar, pemeliharaan jemaat, dan pertumbuhan rohani yang berkelanjutan. Kisah Rasul 14:23 bukan sekadar catatan sejarah, tetapi sebuah teladan ilahi tentang bagaimana gereja seharusnya dibangun dan dipimpin: melalui doa, iman, dan penyerahan total kepada Tuhan. Ini adalah bukti nyata bagaimana Tuhan bekerja melalui hamba-Nya untuk membangun kerajaan-Nya di bumi.