"Pada hari Sabat kami keluar pintu gerbang kota di tepi sungai, di tempat yang kami sangka tempat sembahyang. Kami duduk di sana dan berbicara dengan perempuan-perempuan yang berkumpul di situ."
Ayat Kisah Rasul 16:13 membawa kita pada sebuah momen penting dalam perjalanan misi Paulus dan Silas. Setelah perjalanan yang penuh tantangan dan bahkan penganiayaan di Tesalonika dan Berea, rombongan penginjil ini tiba di Filipi, sebuah kota penting di wilayah Makedonia. Filipi, yang memiliki sejarah kuat sebagai kota Romawi, menawarkan lanskap baru bagi pemberitaan Injil.
Pada hari Sabat, sesuai kebiasaan mereka, Paulus dan Silas tidak mencari sinagoge seperti yang biasa mereka lakukan di kota-kota Yahudi lainnya. Sebaliknya, mereka pergi ke tepi sungai di luar gerbang kota. Tempat ini dianggap sebagai lokasi pertemuan bagi para wanita yang taat hukum Taurat untuk beribadah dan berdoa. Inilah awal dari apa yang kemudian menjadi titik balik penting dalam penyebaran Kekristenan di Eropa.
Di tepi sungai itu, di tengah suasana yang tenang, Paulus dan Silas mulai berbicara dengan sekelompok perempuan yang hadir. Salah satu dari mereka adalah Lidia, seorang penjual kain ungu dari Tiatira. Lidia adalah seorang wanita yang berhati terbuka dan mencari kebenaran. Mendengarkan perkataan Paulus, hatinya dibukakan oleh Tuhan, sehingga ia percaya kepada Yesus Kristus. Kepercayaan Lidia menjadi pintu gerbang pertama bagi Injil masuk ke wilayah Eropa, sebuah pencapaian yang luar biasa dalam sejarah gereja.
Kisah ini menggarisbawahi strategi Paulus dalam menjangkau orang-orang. Ia tidak ragu untuk beradaptasi dan mencari kesempatan di mana pun. Pergi ke tempat ibadah di tepi sungai menunjukkan fleksibilitasnya, menjangkau mereka yang mungkin terpinggirkan atau tidak memiliki akses ke sinagoge formal. Peristiwa di Filipi, yang dimulai dengan sebuah pertemuan sederhana di tepi sungai, berujung pada pendirian jemaat pertama di Eropa. Lidia dan rumahnya menjadi tempat perlindungan dan pusat ibadah bagi Paulus dan teman-temannya, bahkan setelah mereka dibebaskan dari penjara.
Lebih dari sekadar kisah tentang pendirian gereja, kisah rasul 16 13 juga menunjukkan kekuatan doa dan pengajaran. Kehadiran dan kesaksian Paulus dan Silas membuahkan hasil yang tak terduga. Lidia menjadi orang percaya pertama di Eropa, dan dampaknya terasa hingga kini. Perjalanan mereka ke Filipi, yang dipicu oleh ayat ini, membuktikan bahwa Tuhan dapat menggunakan cara-cara yang sederhana untuk mencapai tujuan-Nya yang besar, membuka jalan bagi Injil untuk menjangkau benua yang baru. Kehangatan dan kecerahan dari warna-warna sejuk yang mendominasi tampilan artikel ini mencerminkan semangat harapan dan kehidupan baru yang dibawa oleh Injil ke Filipi.