Kisah Rasul 19:3 - Pemberitaan Injil yang Berkobar

"Dan ia bertanya kepada mereka: "Jikalau demikian, apakah baptisan yang kamu terima?"
Jawab mereka: "Baptisan Yohanes."

BAPTIS

Ayat dalam Kisah Para Rasul 19:3 ini membuka sebuah lembaran penting dalam pelayanan Rasul Paulus, khususnya ketika ia tiba di Efesus. Pengalaman ini menyoroti pentingnya pemahaman yang benar tentang iman dan baptisan, serta bagaimana kebenaran Injil harus disebarkan dengan jelas dan akurat. Paulus, dengan kejeliannya, menemukan sekelompok orang yang tampaknya percaya, namun memiliki pemahaman yang belum lengkap mengenai apa yang telah mereka terima.

Dalam konteks sejarah, Efesus adalah sebuah kota metropolitan yang penting di Asia Kecil, pusat perdagangan, budaya, dan keagamaan. Di kota inilah Paulus menghabiskan waktu yang cukup lama, menabur benih Kerajaan Allah dan menyaksikan banyak orang bertobat dan menerima Kristus. Namun, kedatangannya yang kedua kali di Efesus seperti yang dicatat dalam pasal 19, memperlihatkan sebuah situasi yang membutuhkan klarifikasi rohani. Paulus bertemu dengan dua belas orang yang telah dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.

Pertanyaan Paulus, "Jikalau demikian, apakah baptisan yang kamu terima?" adalah pertanyaan yang sangat krusial. Jawab mereka, "Baptisan Yohanes," menandakan bahwa mereka adalah pengikut ajaran Yohanes, yang dikenal sebagai nabi yang mempersiapkan jalan bagi Mesias. Baptisan Yohanes sendiri adalah simbol pertobatan dan pengakuan dosa, sebuah persiapan untuk kedatangan Sang Juru Selamat. Namun, ajaran Yohanes adalah langkah awal, bukan tujuan akhir. Inti dari pemberitaan Injil Kristen adalah kematian, penguburan, dan kebangkitan Yesus Kristus, serta keselamatan yang diberikan melalui iman kepada-Nya.

Menyadari ketidaklengkapan pemahaman mereka, Paulus tidak menghakimi, melainkan dengan penuh kasih mengajar mereka tentang Yesus Kristus. Ia menjelaskan bahwa baptisan yang mereka terima dari Yohanes adalah pendahulu bagi baptisan yang sesungguhnya dalam nama Yesus. Melalui penjelasan Paulus, kedua belas orang ini memahami kebenaran yang lebih dalam. Mereka kemudian dibaptiskan lagi dalam nama Tuhan Yesus, dan setelah itu, Roh Kudus turun ke atas mereka, memberikan mereka karunia nubuat dan berbahasa roh, yang merupakan tanda otentikasi ilahi dari pemberitaan Injil yang baru mereka terima.

Kisah rasul 19:3 ini mengajarkan kita bahwa pemahaman yang jelas tentang dasar-dasar iman Kristen adalah fundamental. Baptisan, sebagai sakramen penting, seharusnya mencerminkan hubungan yang utuh dengan Kristus dan komunitas-Nya. Kisah ini juga menunjukkan semangat Paulus yang gigih dalam memastikan bahwa setiap orang yang mengaku percaya benar-benar memiliki pemahaman yang benar tentang siapa Yesus dan apa yang telah Ia lakukan. Pemberitaan Injil bukanlah sekadar penyampaian informasi, tetapi juga sebuah proses pengajaran yang mendalam untuk membawa orang kepada kepenuhan anugerah Allah. Dengan ketekunan dan bimbingan Roh Kudus, pelayanan Paulus di Efesus menjadi sangat berhasil, menghasilkan pertumbuhan rohani yang luar biasa dan menyebarkan terang Injil ke seluruh wilayah itu.