Kisah Para Rasul 22-28: Iman yang Bertumbuh di Tengah Ujian

"Tetapi Tuhan berfirman kepadanya: 'Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk membawa nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.'" (Kisah Para Rasul 9:15)

Simbol pertumbuhan iman dan perjalanan misi

Ilustrasi perjalanan misi dan pertumbuhan iman.

Perjalanan Paulus: Dari Yerusalem ke Roma

Buku Kisah Para Rasul, khususnya pasal 22 hingga 28, membawa kita pada sebuah perjalanan epik yang mengikuti jejak Rasul Paulus. Setelah pertobatannya yang dramatis di jalan menuju Damsyik, Paulus tidak tinggal diam. Ia menjadi alat pilihan Tuhan yang diutus untuk memberitakan Injil Kristus kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, raja-raja, dan juga orang-orang Israel. Bagian ini mencatat berbagai pengalaman luar biasa yang dialami Paulus, mulai dari penangkapan, persidangan, hingga perjalanannya yang panjang menuju Roma sebagai tahanan.

Kesaksian yang Tak Tergoyahkan

Di pasal 22, kita menyaksikan Paulus memberikan kesaksiannya di hadapan orang banyak di Yerusalem. Ia menceritakan kembali kisahnya, bagaimana ia dulu menganiaya orang Kristen, lalu bagaimana ia bertemu dengan Yesus Kristus. Kesaksian yang tulus ini, meskipun awalnya disambut dengan kemarahan, menunjukkan keberanian Paulus dalam mengakui imannya, bahkan ketika menghadapi ancaman. Ia tidak takut untuk berbagi kebenaran, meskipun ia tahu itu akan membawanya ke dalam kesulitan. Inilah inti dari seorang rasul: keberanian untuk bersaksi, terlepas dari konsekuensi.

Perjalanan Misi yang Penuh Tantangan

Pasal-pasal berikutnya (23-26) menggambarkan berbagai perjalanan misi Paulus ke berbagai kota dan wilayah. Ia menghadapi penolakan, penganiayaan, perdebatan sengit, bahkan upaya pembunuhan. Namun, di setiap tempat, Injil terus diberitakan. Paulus dengan gigih menghadapi pemimpin agama dan sipil, memberikan pembelaan yang kuat atas imannya. Ia menggunakan setiap kesempatan, bahkan saat dihadapkan pada raja Agripa, untuk menyampaikan pesan keselamatan dalam Kristus. Ini adalah gambaran nyata dari perjuangan para rasul dalam menyebarkan kabar baik.

Badai dan Keajaiban di Laut Adriatik

Salah satu bagian paling dramatis terdapat dalam pasal 27, yang menceritakan bagaimana Paulus dan rekan-rekannya terombang-ambing di lautan Adriatik dalam perjalanan menuju Roma. Badai besar mengancam nyawa mereka, namun di tengah keputusasaan, Paulus tetap tenang. Ia bahkan mendapat penglihatan dari Tuhan yang meyakinkannya bahwa semua penumpang kapal akan selamat, meskipun kapal itu akan karam. Kepercayaannya pada janji Tuhan menjadi sumber kekuatan dan harapan bagi semua orang di kapal, termasuk para prajurit dan awak kapal.

Pelayanan di Roma

Akhirnya, di pasal 28, Paulus tiba di Roma. Meskipun sebagai tahanan, ia tidak terdiam. Ia terus memberitakan Kerajaan Allah dan mengajarkan tentang Yesus Kristus kepada siapa pun yang mengunjunginya. Bab terakhir ini menegaskan bahwa bahkan dalam keterbatasan dan penahanan, pelayanan Injil tidak dapat dihentikan. Kisah Para Rasul pasal 22-28 adalah sebuah bukti nyata tentang kekuatan iman, ketekunan, keberanian, dan kuasa Allah yang bekerja melalui hamba-hamba-Nya, membawa Injil ke ujung dunia. Perjalanan ini mengajarkan kita bahwa iman yang sejati tidak hanya bertahan, tetapi juga bertumbuh di tengah segala ujian.