"Dan dari situ, setelah mendengar kabar tentang kami, datanglah saudara-saudara dari kota itu menemui kami hingga Forum Appius dan Trois Tabernae. Mereka menyambut kami dan menguatkan hati kami."
Kisah Rasul pasal 28 mencatat momen penting dalam perjalanan Rasul Paulus menuju Roma. Setelah mengalami badai yang dahsyat dan terdampar di Pulau Malta, Paulus dan rombongannya akhirnya tiba di Italia. Kedatangan mereka di Roma tidak datang begitu saja, melainkan melalui serangkaian peristiwa yang penuh dengan campur tangan ilahi dan dukungan manusiawi yang luar biasa. Ayat 15 dari pasal ini memberikan gambaran yang menyentuh tentang sambutan yang mereka terima setibanya di dekat kota abadi itu.
Setelah menempuh perjalanan yang panjang dan penuh tantangan, termasuk kapal karam, terdampar, dan hidup di pulau asing, Paulus dan teman-temannya akhirnya mencapai wilayah Italia. Kabar tentang kedatangan mereka rupanya telah menyebar. Gereja di Roma, meskipun belum pernah dikunjungi langsung oleh Paulus, telah mendengar tentang pelayanannya, kesaksiannya, dan terutama tentang reputasinya sebagai pelayan Kristus yang setia. Informasi ini sampai kepada mereka melalui berbagai sumber, mungkin dari pelaut, pedagang, atau para pelancong lain yang memiliki hubungan dengan Paulus atau dengan gereja-gereja lain yang pernah dikunjunginya.
Menariknya, para saudara seiman di Roma tidak menunggu Paulus tiba di gerbang kota. Mereka mengambil inisiatif untuk menjemputnya. Ini menunjukkan semangat persaudaraan dan kepedulian yang mendalam. Mereka rela menempuh perjalanan ke luar kota untuk bertemu dengan Paulus dan rombongannya. Jarak yang mereka tempuh cukup jauh, mencapai Forum Appius dan Trois Tabernae. Forum Appius adalah sebuah kota penting yang terletak sekitar 80 kilometer di tenggara Roma, sementara Trois Tabernae (Tiga Kedai) berada sekitar 50 kilometer di tenggara Roma. Ini menandakan sebuah perjalanan yang membutuhkan waktu dan tenaga.
Sambutan yang mereka berikan bukan sekadar formalitas. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa mereka "menyambut kami dan menguatkan hati kami." Kata "menyambut" (yunani: apantesÅ) menyiratkan sebuah pertemuan yang penuh antusiasme dan kehangatan. Ini adalah gambaran tentang pertemuan kembali saudara-saudara seiman yang saling merindukan, terutama dalam situasi yang sulit. Paulus, setelah melalui banyak penderitaan, mungkin merasa lelah, tertekan, dan bahkan mungkin ragu tentang apa yang akan dihadapinya di Roma. Namun, tatapan mata yang penuh kasih, kata-kata penyemangat, dan kehadiran fisik dari saudara-saudara seiman ini memberikan dorongan moral yang sangat berarti.
Tindakan ini menggarisbawahi pentingnya komunitas dan dukungan di dalam tubuh Kristus. Para saudara di Roma, melalui iman dan kasih mereka, menjadi saluran berkat dan kekuatan bagi Paulus dan teman-temannya. Perjumpaan di Forum Appius dan Trois Tabernae ini menjadi bukti nyata bahwa meskipun terpisah secara geografis, ikatan spiritual yang kuat dapat mengatasi jarak dan kesulitan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa dalam perjalanan iman, dukungan dari sesama orang percaya adalah sesuatu yang tak ternilai harganya, dan kadang-kadang, keberanian untuk menjemput dan menguatkan saudara-saudara kita bisa menjadi pemicu perubahan besar dalam hati dan semangat mereka. Peristiwa ini adalah prelude yang indah sebelum Paulus memulai pelayanannya yang signifikan di Roma, memperlihatkan bahwa setiap langkahnya selalu disertai oleh kasih dan doa dari komunitas Kristus.