Kisah Para Rasul 28:31

"Dengan terus terang ia memberitakan tentang Kerajaan Allah dan mengajarkan segala sesuatu yang perlu diketahui oleh orang tentang Tuhan Yesus Kristus, tanpa rintangan apa pun."

Kabar Baik

Kisah Rasul 28:31: Puncak Pelayanan Paulus

Ayat penutup dari Kitab Kisah Para Rasul ini menggambarkan sebuah momen yang luar biasa dalam pelayanan rasul Paulus. Setelah melewati berbagai penganiayaan, badai, dan tantangan yang luar biasa, di Roma, pusat kekaisaran Romawi, Paulus terus memberitakan Injil. Ini bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah pernyataan tentang keberanian, ketekunan, dan kesetiaan yang tak tergoyahkan. Ayat ini memberikan gambaran singkat namun kuat tentang bagaimana Paulus menjalani misinya, bahkan dalam situasi yang sangat membatasi kebebasannya.

"Dengan terus terang ia memberitakan tentang Kerajaan Allah..." Frasa "dengan terus terang" (bahasa Yunani: parrēsia) sangat penting. Ini menunjukkan keberanian dan keterbukaan. Paulus tidak berbicara dengan berbisik-bisik atau bersembunyi. Sebaliknya, ia berbicara dengan keyakinan penuh, tanpa rasa takut atau malu, tentang pesan sentral dari Kekristenan: Kerajaan Allah. Kerajaan ini bukan sekadar entitas politik, tetapi pemerintahan ilahi yang datang melalui Yesus Kristus, menawarkan penebusan, pemulihan, dan kehidupan kekal.

Mengajarkan Segala Sesuatu yang Perlu Diketahui

Selanjutnya, ayat ini menyatakan bahwa Paulus "mengajarkan segala sesuatu yang perlu diketahui oleh orang tentang Tuhan Yesus Kristus." Ini bukan sekadar ceramah singkat atau pengajaran dangkal. Kata "segala sesuatu" menyiratkan kedalaman dan kelengkapan. Paulus tidak hanya menyampaikan ajaran moral, tetapi juga kebenaran tentang siapa Yesus Kristus itu: Anak Allah, Juruselamat dunia, Penebus umat manusia. Ia mengajarkan tentang kematian-Nya, kebangkitan-Nya, dan kuasa-Nya untuk mengubah kehidupan. Ini adalah inti dari iman Kristen, dan Paulus dengan setia menyampaikannya kepada siapa pun yang mau mendengarkan.

Meskipun Paulus berada di bawah tahanan rumah di Roma, dan mungkin menghadapi berbagai kesulitan, pelayanannya tidak terhalang. Ayat ini secara eksplisit menyebutkan "...tanpa rintangan apa pun." Ini mungkin terdengar kontradiktif mengingat statusnya sebagai tahanan. Namun, ini lebih menekankan bahwa roh Paulus, imannya, dan pesan yang ia bawa tidak dapat dibatasi oleh penjara fisik. Bahkan dalam keadaan terbatas, ia berhasil menjangkau banyak orang, termasuk anggota istana kekaisaran (sebagaimana disebutkan di ayat sebelumnya). Kebebasan sejati Paulus terletak pada kebebasannya untuk memberitakan Injil.

Relevansi Masa Kini

Kisah penutup dari Kisah Para Rasul ini memberikan teladan yang menginspirasi bagi setiap orang percaya. Di tengah dunia yang seringkali menentang atau acuh tak acuh terhadap pesan Injil, kita dipanggil untuk mengadopsi semangat Paulus. Kita harus memberitakan Kerajaan Allah dengan "terus terang," dengan keyakinan yang didasarkan pada Firman Tuhan. Kita juga perlu berkomitmen untuk mengajarkan ajaran Kristus secara mendalam, agar orang dapat memahami kebenaran tentang keselamatan yang ditawarkan-Nya.

Meskipun mungkin kita menghadapi rintangan yang berbeda dari Paulus – baik itu keraguan pribadi, tekanan sosial, atau kurangnya kesempatan – kita selalu dapat menemukan cara untuk memberitakan Kristus. Firman Tuhan tetap kuat dan mampu menjangkau hati manusia. Kisah Rasul 28:31 mengingatkan kita bahwa pelayanan Injil adalah tugas yang berharga, dan dengan anugerah Tuhan, kita dapat terus menyebarkan kabar baik ke mana pun kita pergi, "tanpa rintangan apa pun" yang dapat menghentikan kuasa kebenaran.