Kisah para rasul merupakan kumpulan narasi mendalam tentang penyebaran Injil dan pertumbuhan Gereja mula-mula setelah kebangkitan Yesus Kristus. Di antara berbagai kisah yang dicatat, peristiwa pertobatan Saulus dari Tarsus menjadi salah satu titik balik paling krusial. Ayat 9:27 dalam Kisah Para Rasul menyoroti momen penting ketika Saulus, yang kini telah bertobat dan dikenal sebagai Paulus, mulai diterima oleh para rasul di Yerusalem, berkat kesaksian dari Barnabas.
Sebelumnya, Saulus dikenal sebagai seorang penganiaya gereja yang gigih. Ia terlibat dalam penangkapan dan bahkan kematian banyak pengikut Kristus. Namun, perjalanannya menuju Damsyik menjadi titik balik dramatis dalam hidupnya. Di tengah jalan, ia mengalami perjumpaan langsung dengan Yesus Kristus yang bangkit. Pengalaman ini tidak hanya mengubah pandangannya tentang Yesus, tetapi juga mengubah seluruh arah hidupnya. Ia tidak lagi menjadi penganiaya, melainkan menjadi salah satu rasul yang paling bersemangat dalam menyebarkan kabar baik tentang Kristus.
Meskipun mengalami perubahan drastis, para rasul di Yerusalem awalnya merasa ragu untuk menerima Saulus. Sejarah penganiayaannya begitu kuat dan menakutkan. Di sinilah peran Barnabas menjadi sangat vital. Barnabas, yang memiliki hati yang murah hati dan kesaksian yang kuat, mengambil inisiatif untuk memperkenalkan Saulus kepada para pemimpin gereja. Ia tidak hanya membawa Saulus, tetapi juga membawa kesaksian yang meyakinkan.
Barnabas menceritakan dua hal penting kepada para rasul: pertama, bagaimana Saulus secara pribadi melihat dan mengalami perjumpaan dengan Tuhan di jalan menuju Damsyik. Ini menunjukkan bahwa pertobatan Saulus bukanlah sesuatu yang dibuat-buat, melainkan sebuah pengalaman rohani yang otentik. Kedua, Barnabas melaporkan bagaimana Saulus, setelah pertobatannya, dengan berani mulai mengajar dan bersaksi tentang Yesus di Damsyik. Kesaksian Barnabas ini memberikan bukti nyata bahwa Saulus telah benar-benar berubah dan kini menggunakan seluruh tenaganya untuk melayani Kristus.
Ayat 9:27 ini bukan hanya tentang penerimaan Saulus ke dalam komunitas rasul, tetapi juga tentang pentingnya persekutuan dan keberanian dalam kesaksian. Barnabas, dengan tindakannya, menunjukkan kasih dan pemahaman kepada Saulus yang baru bertobat, membuka pintu baginya untuk menjadi bagian integral dari pelayanan Injil. Sementara itu, keberanian Saulus dalam mengajar, meskipun baru saja bertobat, menjadi inspirasi bahwa perubahan sejati mendorong tindakan yang berani demi iman.
Kisah ini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana gereja harus merespons mereka yang bertobat. Keraguan mungkin wajar, tetapi kasih, kesabaran, dan kesaksian yang tulus seperti yang ditunjukkan Barnabas sangatlah penting. Kisah para rasul 9:27 menjadi bukti nyata bahwa di dalam Kristus, transformasi dimungkinkan, dan bahkan mereka yang pernah menjadi musuh bisa menjadi hamba yang paling setia.