Lukas 3:30: Keturunan Syela

"Syela, Heber, Peleg, Eber, Salmon,"

Syela Heber Peleg Eber Salmon Keluarga Adam

Ayat Lukas 3:30 merupakan bagian dari silsilah Yesus Kristus yang dicatat oleh Lukas. Ayat ini menyebutkan serangkaian nama yang membentuk garis keturunan dari Adam hingga kepada Yesus. Secara spesifik, ayat ini berbunyi: "Syela, Heber, Peleg, Eber, Salmon,". Keberadaan nama-nama ini dalam Alkitab memiliki makna penting, terutama bagi pemahaman mengenai latar belakang Mesias yang dijanjikan.

Nama Syela, yang disebutkan pertama dalam ayat ini, adalah anak dari Arpakhsad dan cucu dari Sem. Arpakhsad sendiri adalah anak dari Nuh, yang berarti Syela adalah salah satu dari generasi yang hidup setelah Air Bah. Penting untuk dicatat bahwa Syela memainkan peran dalam sejarah bangsa Israel, karena keturunannya akan membawa kepada tokoh-tokoh penting di kemudian hari.

Selanjutnya, ayat ini menyebutkan Heber. Heber adalah ayah dari Peleg dan Yoktan. Keturunan Heber inilah yang kemudian dikenal sebagai bani Eber, atau bangsa Ibrani. Jadi, nama "Ibrani" sendiri berakar dari nama Heber. Ini menunjukkan betapa krusialnya peran Heber dalam membentuk identitas bangsa pilihan Allah. Keberadaan Heber dalam silsilah Yesus menegaskan hubungan Mesias dengan akar bangsa Israel.

Lalu, kita menemui nama Peleg. Peleg memiliki makna "pembagian". Hal ini merujuk pada peristiwa di zamannya di mana bumi terbagi-bagi (Kejadian 10:25). Keturunan Peleg kemudian menyebar ke seluruh dunia. Keterkaitan Peleg dalam silsilah Yesus menunjukkan bahwa Mesias bukan hanya milik satu bangsa, tetapi pada akhirnya akan membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia, seperti yang dijanjikan Allah sejak awal.

Ayat tersebut melanjutkan dengan nama Eber. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Eber adalah ayah dari Peleg dan Yoktan, dan keturunannya adalah bangsa Ibrani. Dalam konteks silsilah, Eber adalah leluhur langsung dari keluarga yang akan melahirkan bangsa Israel. Peran Eber sebagai nenek moyang bangsa Israel menjadikan namanya sangat signifikan dalam narasi perjanjian Allah.

Terakhir, ayat ini menyebutkan Salmon. Salmon adalah suami dari Rahab dan ayah dari Boas. Boas kemudian menjadi ayah dari Obed, yang merupakan kakek dari Daud. Dalam silsilah yang panjang ini, Salmon menjadi jembatan penting antara generasi awal para patriark dengan garis keturunan Raja Daud, dari mana Mesias diharapkan akan lahir. Kehadiran Rahab, seorang perempuan asing, dalam garis keturunan Yesus juga menjadi poin menarik yang menunjukkan kasih karunia Allah yang melintasi batas-batas etnis dan status sosial.

Secara keseluruhan, Lukas 3:30 bukan sekadar daftar nama yang membingungkan. Ayat ini adalah bagian dari narasi besar yang menghubungkan Yesus Kristus dengan sejarah keselamatan Allah, dimulai dari Adam, melalui para patriark, hingga akhirnya kepada bangsa Israel dan Raja Daud. Setiap nama di dalamnya mewakili sebuah babak penting dalam rencana ilahi, menegaskan keilahian Yesus dan pemenuhannya atas janji-janji Allah di sepanjang sejarah. Memahami silsilah ini membantu kita melihat Yesus bukan hanya sebagai sosok historis, tetapi sebagai pribadi yang memiliki akar ilahi dan keturunan yang diberkati.