Lukas 3:34

"yakni anak Syela, anak Arpakhsad, anak Sem, anak Nuh, anak Lamekh,"

Sem Arpakhsad (putra Sem) Syela (putra Arpakhsad) ...dan seterusnya

Ayat Lukas 3:34 merupakan bagian penting dari silsilah Yesus Kristus yang dicatat dalam Injil Lukas. Bagian ini, bersama dengan ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya, menelusuri garis keturunan Yesus hingga ke tokoh-tokoh Perjanjian Lama dan bahkan hingga ke Adam, manusia pertama. Ayat spesifik ini menyebutkan beberapa nama kunci dalam garis keturunan paternal Yesus, yaitu Syela, Arpakhsad, Sem, Nuh, dan Lamekh. Memahami silsilah ini memberikan konteks teologis dan historis yang mendalam mengenai identitas dan kedatangan Yesus ke dunia.

Makna Silsilah dalam Tradisi Yahudi

Dalam budaya Yahudi, silsilah memegang peranan yang sangat penting. Garis keturunan digunakan untuk menentukan status sosial, hak waris, dan terutama, hak keimaman atau klaim mesianik. Dengan mencatat silsilah Yesus hingga kepada tokoh-tokoh terkemuka seperti Abraham (disebut di ayat sebelumnya) dan Daud, para penulis Injil berupaya untuk menunjukkan bahwa Yesus memang memenuhi nubuat-nubuat mengenai Mesias yang dijanjikan. Silsilah yang lengkap, seperti yang disajikan di Lukas 3, adalah bukti kuat bahwa Yesus adalah keturunan bangsawan dan memiliki klaim sah atas takhta Daud.

Posisi Syela, Arpakhsad, dan Sem

Nama-nama yang disebutkan dalam Lukas 3:34 menempati posisi penting dalam sejarah keselamatan. Sem adalah salah satu dari tiga putra Nuh yang selamat dari Air Bah, dan dari garis keturunannyalah bangsa-bangsa di Timur Tengah dan sebagian besar dunia dipercaya berasal. Arpakhsad adalah putra Sem, dan dari dialah garis keturunan Abraham (yang juga merupakan putra dari keluarga Sem) berlanjut. Syela adalah putra Arpakhsad, dan nama ini menandai salah satu generasi dalam garis keturunan yang akan membawa kepada tokoh-tokoh penting seperti Eber, Peleg, Reu, Serug, Nahor, Terah, Abraham, Ishak, Yakub, dan akhirnya, Yesus Kristus.

Koneksi ke Nuh dan Lamekh

Penyebutan Nuh dalam silsilah ini sangat signifikan. Nuh adalah sosok sentral dalam kisah Air Bah, sebuah peristiwa yang menandai pembersihan dunia dari kejahatan dan permulaan baru bagi umat manusia. Menghubungkan Yesus kepada Nuh menegaskan peran-Nya sebagai pembawa pembaruan dan penyelamatan bagi seluruh umat manusia. Lamekh, ayah Nuh, juga memiliki arti penting; namanya dalam bahasa Ibrani sering dikaitkan dengan "kekuatan" atau "keteguhan," yang mungkin memberikan petunjuk awal tentang peran Nuh dalam menjaga kelangsungan hidup dan keturunan manusia.

Injil Lukas menyajikan silsilah ini dengan urutan terbalik, dimulai dari Yesus dan bergerak mundur ke Adam. Hal ini menekankan universalitas keselamatan yang dibawa oleh Yesus, bukan hanya bagi bangsa Yahudi, tetapi bagi seluruh umat manusia, dimulai dari nenek moyang pertama kita. Dengan demikian, Lukas 3:34 bukan sekadar daftar nama, melainkan sebuah pernyataan teologis yang kuat tentang asal-usul ilahi dan kemanusiaan Yesus, serta janji keselamatan yang terbentang sepanjang sejarah umat manusia. Silsilah ini berfungsi sebagai fondasi penting yang menghubungkan janji-janji Allah di masa lalu dengan kedatangan Mesias di masa kini.